Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Ingatkan Pansus Angket Agar Tak Melemahkan KPK

Kompas.com - 03/09/2017, 16:47 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengingatkan, agar pansus hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap bertujuan sesuai janji awalnya, yakni menguatkan KPK bukan melemahkan.

PKS termasuk dalam fraksi di DPR yang tidak mengirimkan perwakilannya menjadi anggota pansus.

"Karena dulu pansus bilangnya tidak untuk melemahkan KPK berarti kan untuk menguatkan KPK, ya seharusnya begitu," ucap Hidayat di sela acara pemotongan hewan kurban di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2017).

Hidayat meyakini, pansus akan memberikan solusi jika melaksanakan kerjanya sesuai kewenangan yang dimiliki.

Baca: ICW: Ada Sebagian Anggota Pansus KPK yang Menebar Hoaks

Sebab, jika pansus menjalankan kerjanya melampaui kewenangannya justru akan menimbulkan kontroversi baru.

Saat disinggung mengenai friksi antara penyidik KPK yang terbuka ke publik, Hidayat mengimbau agar tak ada pihak-pihak yang memanfaatkannya. Ia khawatir hal tersebut akan berdampak pada upaya pemberantasan korupsi.

"Supaya kemudian rakyat tidak dibikin bingung dan koruptor kemudian menjadi tertawa dan menari-nari karena konflik yang terjadi atau adu domba yang bisa dilakukan, kemudian menjadi tidak fokusnya masing-masing lembaga untuk melaksanakan tugasnya memberantas korupsi," tambah anggota Komisi I DPR itu.

Di samping itu, Hidayat juga mengingatkan soal komitmen pansus yang ingin meningkatkan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

Menurutnya, jangan sampai janji-janji besar tersebut pada akhirnya tak terlaksana karena KPK disibukkan dengab urusan internal.

Namun, di sisi lain Hidayat menilai KPK juga sebaiknya menjadi lembaga yang tak anti-kritik. KPK, kata dia, harus menerima jika muncul kritik membangun untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Sebab, wakil ketua MPR RI itu melihat KPK masih belum menyelesaikan sejumlah kasus besar, seperti BLBI skandal Bank Century dan kasus suap reklamasi.

"Dan KPK melakukan pemberantasan korupsi secara berani, adil, jujur dan karena kasus itu begitu banyak nilainya ratusan miliar dan penting bagi KPK untuk menindaklanjuti. Sudah menjadi tuntutan publik untuk ujian kredibilitas dari KPK," kata Hidayat.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman tak mematuhi instruksi pimpinan KPK agar tidak datang memenuhi undangan Pansus Angket KPK.

Dalam RDP bersama Pansus, Aris mengaku muncul friksi antara penyidik polri dan internal yang tengah bertugas di KPK.

Baca: Johan Budi: Pak Fahri Itu Anggota Pansus KPK Bukan?

Ia juga mengatakan, ada penyidik senior yang tak menginginkan keberadaan penyidik Polri di internal KPK.

Akibat pernyataannya di DPR Aris langsung menjalani sidang internal KPK dan keputusan terhadap Aris akan dirilis pekan depan.

Aris juga melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu kini tengah diproses Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com