SOLO, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku seringkali ditanya apakah punya keinginan terjun di dunia politik.
Jawabannya selalu sama, "Tidak".
"Enggak sih. Saat ini enggaklah. Saya begini sajalah, jualan martabak," ujar Gibran saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/8/2017).
Pria kelahiran 1 Oktober 1987 itu, mengatakan, sudah nyaman dengan bisnis yang dirintisnya.
"Kerja memang harus nyaman. Pulang kerja juga harus nyaman. Jadi enggak mikir macam-macam. Enggak mikir takut ketangkep petugas pajak, enggak takut ketangkep KPK," ujar Gibran.
Baca: Perjalanan Bisnis Gibran Rakabuming, dari Katering, Martabak hingga yang "Masih Rahasia"
Hingga kini, ia memiliki sejumlah usaha, mulai dari katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, dan ceker ayam.
Tak lama lagi, Gibran akan merambah bisnis lain. Namun, ia masih merahasiakannya.
Tentang pertemuannya dengan putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Presiden, Kamis (10/8/2017) lalu, Gibran membantah jika pertemuan itu merupakan momentum politik baginya.
Pertemuan itu bukan isyarat bahwa ia bakal mengikuti jejak ayahnya di dunia politik.
"Enggak, enggak. Pertemuan kemarin itu pertemanan saja. Kita saling bersilaturahim saja," ujar Gibran.
Baca: Luhut Ceritakan Keengganan Putra Jokowi Terlibat Proyek Pemerintah
Topik pembicaraan dengan AHY, kata dia, juga tidak berat. Gibran dan AHY berbincang tentang kegiatan masing-masing.
"Ngobrolin kegiatan Mas Agus apa saja sih. Lalu sempat ngomong Markobar, gudeg, ya yang ringan-ringan saja," ujar Gibran.
Bagi Gibran, sebuah usaha harus dijalankan dengan fokus dan jujur. Dengan dua prinsip yang didapatkan dari sang ayah itu, Gibran yakin usahanya akan langgeng.