JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial tak hanya menjadi ruang untuk sekadar tampil narsis atau ajang "curhat" semata. Namun, media sosial juga makin jamak untuk dijadikan sarana "menjumpai" pelanggan, atau sebaliknya digunakan pelanggan sebagai ajang komplain.
Media sosial kini makin sering dijadikan jalur yang bahkan lebih efektif bagi divisi customer service maupun pelanggan untuk saling berkomunikasi. Jalur telepon makin dianggap "zadul" karena sering tak secepat dan tak semudah jalur maya.
Kisah menggelikan hingga kisah "heroik" sering kita jumpai di ranah media sosial terkait "perjuangan" para pelanggan untuk menggapai dukungan bantuan (support) yang cepat dari sebuah layanan yang ia nikmati.
Seperti yang baru-baru ini ramai di Twitter, pemilik akun @diatsetiawan melakukan komplain kepada layanan Telkom Solution yakni @TelkomSolution. Diat hanyalah sekadar contoh untuk makin membuktikan bahwa media sosial adalah jalur tercepat untuk menjangkau layanan support dari sebuah perusahaan.
Kepada Telkom Solution, Diat mengeluhkan bahwa sambungan telepon di kantornya mati. Tak hanya satu nomor telepon, tapi sambungan nomor telepon se-kantor.
"Tolong dibantu 1 gedung telponnya mati semua, salah satu nomornya 02179197318. alamat BNP2TKI, Jl. MT Haryono kav.52 Jaksel," tulis Diat dalam akunnya, Rabu (30/8/2017).
@TelkomSolution tolong dibantu 1 gedung telponnya mati semua, salah satu nomornya 02179197318. alamat BNP2TKI, jl. MT Haryono kav.52 Jaksel
— diat setiawan (@diatsetiawan) August 29, 2017
Gayung bersambut, komplain Diat mendapatkan respons cekatan dari @TelkomSolution.
Namun, yang akhirnya sempat ramai di jagat Twitter, jawabannya cukup menggelitik warganet yang mengikuti akun Telkom Solution tersebut.
"Selamat Siang Bapak Diat kami cek untuk telepon belum dibayarkan, kami harap segera dibayarkan. Tks :)," balas @TelkomSolution.
Selamat Siang Bapak Diat kami cek untuk telepon belum dibayarkan, kami harap segera dibayarkan. Tks:) ^RN
— Telkom Solution (@TelkomSolution) August 29, 2017
Total tunggakkan bulan Agustus yang harus dibayarkan oleh instansi tempat Diat bernaung adalah sekitar Rp 350.000.
"Baik Bapak, kami cek untuk total tagihan di nomor 02179197318 pada Bulan Agustus 2017 sebesar Rp.350,972. Tks," tulis akun @TelkomSolution.
Baik Bapak, kami cek untuk total tagihan di nomor 02179197318 pada Bulan Agustus 2017 sebesar Rp.350,972. Tks ^SA
— Telkom Solution (@TelkomSolution) August 22, 2017
Merasa belum jelas dengan balasan tersebut, Diat memaparkan seharusnya saat akan menggunakan telepon, akan ada nada pemberitahuan bahwa telepon belum dibayar. Namun, notifikasi seperti itu tak dia dapatkan bahkan tak ada nada bahwa jaringan telepon itu hidup.
"Sedang proses pembayaran, seharusnya kan ada nada yang bilang kalau telpon belum dibayarkan. Namun ini mati total, enggak ada nadanya," tulis Diat.
Akun @TelkomSolution pun dengan sopan menjawab kembali, ia meminta Diat untuk segera membayar tunggakan pembayaran telepon instansinya.
"Kami sarankan untuk melunasi tagihan telepon terlebih dahulu Bapak. Tks," katanya.