JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal Siti Masitha yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi Selasa (29/8/2017) merupakan perempuan pertama yang memimpin Kota Tegal.
Baca: KPK Tangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha
Siti bersama wakilnya Nursholeh dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Maret 2014. Pasangan ini memenangi pilkada pada 27 Otkober 2013. Keduanya menggantikan pasangan Ikmal Jaya-Habib Ali Zaenal Abidin.
Pelantikan Siti-Nursholeh diwarnai unjuk rasa dari massa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Peduli untuk Rakyat (Gempur), yang terdiri atas sejumlah komponen mahasiswa, dan beberapa LSM anti korupsi di Kota Tegal.
Massa mengaku kecewa dengan perilaku tim pemenangan Siti-Nursholeh yang diduga mengintervensi jalannya pemerintahan.
Setelah dilantik, unjuk rasa berlangsung secara maraton di tahun pertama pemerintahannya. Mereka yang turun ke jalan berasal dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, nelayan, guru honorer, pedagang kaki lima, pengelola industri pengolahan ikan, PNS, dan tukang becak.
Mereka mengaku tidak puas dengan kebijakan yang diambil Siti. Para PNS menolak Siti karena dianggap tidak paham mengelola birokrasi pemerintahan. Mereka menuding ada orang-orang di luar pemerintahan yang mengintervensi penyelenggaraan pemerintah.
Siti-Nursholeh akhirnya berhasil meredam gejolak itu. Sejumlah PNS yang berunjuk rasa mendapat sanksi tegas. Mereka dicopot dari jabatannya.
Selanjutnya, tak ada lagi pemberitaan menonjol dari Tegal. Nama Siti kembali mengemuka malam ini saat KPK menangkapnya dalam operasi tangkap tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.