Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusdurian Khawatir Persekusi di Indonesia Berkembang seperti Pakistan

Kompas.com - 29/08/2017, 13:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengatakan, kasus persekusi yang sempat ramai di Indonesia masuk ke tahapan yang mengkhawatirkan.

Persekusi dilakukan oleh sekelompok orang mengatasnamakan agama tertentu.

Mereka mengincar seseorang yang mengunggah tulisan di Facebook yang dianggap menghina pihak tertentu.

Tak hanya menyerang lewat media sosial, orang-orang tersebut juga mendatangi rumah maupun tempat kerja orang tersebut.

Salah satu contohnya, yakni tekanan yang dialami M (15) yang tinggal di Cipinang, Jakarta Timur.

"Mereka tampar Mario itu live lho, di Facebook untuk beri pelajaran," ujar Alissa dalam diskusi di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

(baca: Komnas HAM Anggap Perlindungan Kelompok Minoritas Masih Lemah)

Tak hanya itu, korban persekusi juga akan disebarluaskan identitas dirinya hingga alamat rumah dan nomor telepon. Kemudian mengajak warganet beramai-ramai mem-bully korban.

"Saya pernah kontak orang Jambi, dia sampai tidak berani keluar rumah sebulan. Saya bilang lapor polisi saja. Dia tidak mau, dia mau minta maaf saja karena tidak mau urusannya panjang," kata Alissa.

Alissa khawatir, kita persekusi masih dilakukan, akan terjadi pemusnahan kelompok ataupun golongan tertentu sebagaimana yang terjadi di Pakistan.

(baca: Alissa Wahid: Negara Sukses Berantas Terorisme, tapi Abaikan Intoleransi)

Sekelompok radikal di Pakistan memiliki daftar nama dari kelompok tertentu untuk dimusnahkan. Mereka memusnahkannya secara beramai-ramai, dilakukan di tempat publik.

"Lalu dibacok ramai-ramai dengan golok. Kenapa dengan golok? Sunah rasul katanya harus dengan golok," kata Alissa.

Alissa mengaku berkomunikasi dengan keluarga korban yang dibantai di Pakistan. Orang-orang yang dikepung itu bahkan tidak berani berteriak kepada polisi yang berada di sekitar lokasi.

"Kalau tidak hati-hati, Indonesia bisa meniru seperti Pakistan. Sekarang mungkin cuma tampar-tamparan," kata Alissa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com