Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuduhan Novel Bersandiwara soal Kesehatannya Dianggap Keterlaluan

Kompas.com - 28/08/2017, 18:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan, tuduhan soal penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersandiwara mengenai kesehatannya merupakan tuduhan yang keterlaluan.

Hal tersebut disampaikan Dahnil saat konferensi pers di kediaman Novel, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8/2017).

"Terkait dengan tuduhan bahwa dia sehat, dia baik-baik saja, itu keterlaluan sekali," kata Dahnil.

Dahnil meminta agar masyarakat memahami bahwa Novel dirawat ke Singapura atas rujukan rumah sakit di Indonesia. Sejak awal, Novel dan keluarga tidak pernah berpikir untuk melakukan perawatan di Singapura.

Pasca-operasi tahap satu, mata kiri Novel tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian, ada penanaman implan di bagian pipi Novel.

(Baca juga: KPK: Dokter Lakukan Enam Tindakan untuk Mata Novel Baswedan)

Mata kanan Novel juga kalau melihat masih seperti ada kabut. Untuk jalan, misalnya ke masjid pun, Novel mesti ditemani.

Sebelum operasi, kondisi mata Novel lebih baik karena itu diperkirakan keadaan tersebut bagian dari penyembuhan.

"Kalau kemudian muncul berbagai tuduhan Novel bersandiwara, agaknya ini keterlaluan sekali. Saya pikir kondisi Novel tidak seperti itu. Anda bisa lihat dalam kondisi sakit saja Novel bisa kelihatan tegar dan kuat secara fisik," ujar Dahnil.

Dahnil juga menyinggung serangan-serangan yang disebut berasal dari Pansus Angket KPK hingga kini masih terjadi terhadap Novel.

"Ini bukan Pansus KPK lagi tapi 'Pansus Angket Novel'. Serangan utama dialamatkan ke Novel," ujar Dahnil.

(Baca juga: "Kenapa Jokowi Tak Undang Keluarga Novel atau Hadir ke Rumah Sakit?")

Bagi Dahnil, Pansus Angket KPK yang bergulir di DPR itu berpijak pada kebohongan.

Menurut dia, pansus berdiri sejak awal karena kesaksian dan pernyataan Miryam S Haryani yang menyatakan bahwa Novel dan penyidik KPK Ambarita Damanik melakukan intimidasi terhadap Miryam.

"Dan di persidangan terbukti tidak ada intimidasi sama sekali terhadap Miryam. Sejak awal pansus itu berdiri dan berpijak di atas kebohongan sehingga dalam prosesnya yang diproduksi pun itu kebohongan," ujar Dahnil.

Kompas TV Novel Baswedan Jalani Rangkaian Operasi Mulai Hari Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com