JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Marzuki Alie mengkritik wakil rakyat di Senayan yang terus mendorong pembangunan gedung baru. Menurut dia, para wakil rakyat tidak memiliki empati.
"Sekarang kita ini defisit APBN luar biasa, fiskal kita bermasalah juga, penerimaan pajak tidak sesuai target, harusnya ada empati dong," ujar Marzuki saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Rabu (23/8/2017).
Marzuki bukan menganggap gedung baru DPR/MPR/DPD RI tidak penting. Namun, alangkah bijaknya jika para wakil rakyat sedikit mengalah dengan mengalihkan uang pembangunan gedung ke program-program prorakyat. Salah satunya adalah program pendidikan. Pasalnya, masih banyak anak di pelosok Indonesia yang masih belum tersentuh bangku sekolah.
(Baca: Bangun Gedung Baru, DPR Ingin Tiru Ruang Pejabat BPK dan MK)
"Berikanlah untuk biaya pendidikan. Untuk anak-anak kita yang tak mampu kuliah. Manfaat untuk anak-anak kita lebih luar biasa," ujar dia.
"Tolonglah teman-teman saya di sana (parlemen) bersabar dululah. Saya minta teman-teman saya di DPR itu berempatilah dengan situasi sekarang," lanjut Marzuki.
Pembangunan gedung baru akan lebih tepat diajukan ketika ekonomi Indonesia membaik. Indikatornya, pertumbuhan ekonoi nasional, penerimaan pajak dan neraca perdagangan.
(Baca: Mahfud MD: Gedung Baru DPR, untuk Apa Sih?)
Sebelumnya, DPR RI mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk pembangunan gedung baru. Namun, hanya Rp 5,7 triliun yang masuk ke dalam pagu anggaran DPR RI Tahun 2018.
Angka ini naik sekitar Rp 1,4 triliun dari anggaran Tahun 2017, yakni Rp 4,2 triliun. Proyek yang rencananya dimulai tahun 2018 itu akan menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multiyears).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.