Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Habis Cakap First Travel, Lupa Menabung Haji

Kompas.com - 23/08/2017, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

WARTAWAN senior pendiri harian Indonesia Raya, Mochtar Lubis, boleh jadi tak menyangka jika orasi kebudayaannya pada 6 April 1977 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, menjadi salah satu manuskrip permanen (scripta manent).

Puluhan tahun dari itu, sekiranya jika kita berkaca dari kasus First Travel, tetap relevan salah satu ciri khas manusia Indonesia dalam orasi tersebut: cenderung kurang sabar, tukang menggerutu, cepat dengki, tidak hemat, lebih suka tidak bekerja keras kecuali terpaksa.

Maka, betapa hedonistiknya suami-istri pemilik biro umrah berkasus, First Travel, hingga syak-prasangka uang jemaah jadi sumber biaya ikut pameran adibusana di banyak negara, kiranya terus menjadi trending topic khususnya pada warganet dan atau percakapan luring.

Tak habis kata kalimat laku bincang tadi, termasuk analisis tiada berkesudahan, sesungguhnya bisa menjadi perangkap kita semua; Min sharril was wasil khanna's, sebuah kejahatan bisikan (syaitan) yang biasa bersembunyi, sehingga kita lupa mereguk hikmah.

Tajassus (mencari-cari salah), gibah (bergunjing), dan namimah (mengadu domba) akhirnya menjadi bagian yang lebih sering muncul kini jika mendengar nama First Travel, seraya kita melupakan mengaitkannya dengan mengambil hikmah peristiwa (ibroh).

Baca: First Travel dan Skema Ponzi

Maka itu, pada momentum emas awal Dzulhijjah sekaligus mendekati prosesi puncak ibadah haji tahun ini, marilah kita bersama menangguk hikmah bijaksana dari kasus umrah tersebut dengan sedikitnya merancang tiga sikap.

Pertama, malu-lah mereka Muslim yang berkecukupan, sangat mampu membayar haji apalagi umrah, namun harta berkecukupan di tangannya itu hanya untuk dirinya sendiri dan keluarga demi mengejar ambisisi duniawi tak berkesudahan.

Banyaknya hingga puluhan ribu jemaah yang sudah membayar ke First Travel, bahkan untuk seluruh anggota keluarganya (sekalipun tak kunjung pergi), jelas mengisyaratkan pengorbanan dan tekad kuat beribadah di jalan-Nya tanpa satu anggota keluarga pun ketinggalan.

Dengan sifat dunia yang danaa (dekat), betul bahwa seluruhnya berproses serba cepat tak terasa. Yang tadinya segar bugar gagah, seperti banyak kita saksikan, tanpa terasa sudah setengah abad dengan raga fisik tak lagi kuat.

Pun, demikian pula titipan harta. Sebagai sebuah amanah, sifat danaa membuatnya bisa berlimpah terus meruah tiap detik dan atau malah sama sekali miskin tak bersisa tergantung bagaimana kita mengelola kepercayaan Allah SWT.

Baca: Modus First Travel, dari Umrah Murah hingga Minta Endorse Artis

Maka, seraplah spirit berlomba-lomba meng-umrah-kan keluarga First Travel tersebut, yaitu dengan memulai membuka tabungan haji bagi siapapun yang merasa telah berkecukupan seraya menekan seluruh keinginan duniawi yang melenakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com