Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Nilai Ada yang Memecah Bangsa dengan Perundang-undangan

Kompas.com - 17/08/2017, 17:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menganggap bahwa saat ini ada pihak yang mencoba memecah-belah bangsa Indonesia.

Indikasi tersebut terlihat dari dinamika yang terjadi belakangan, terutama atas kebijakan pemerintah.

"Ada siluman tertentu yang sedang memecah bangsa dengan sistematis dengan menggunakan perundang-undangan, dan lain-lain. Itu harus kita waspadai bersama," ujar Amien di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017).

Namun, Amien tidak menjelaskan aturan perundangan apa yang dia maksud.

Belakangan, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Penerbitan Perppu Ormas itu menuai kontroversi, karena dikhawatirkan digunakan secara sewenang-wenang untuk menertibkan ormas yang tidak sejalan dengan pemerintah.

Amien Rais merupakan salah satu penentang perppu tersebut. Hal ini, kata Amien, bertentangan dengan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

(Baca juga: Amien Rais: Pancasila sebagai Ideologi Makin Lama Semakin Hampa)

Menurut dia, yang saat ini terjadi perpecahan di masyarakat, dari perpecahan di partai, dan umat beragama yang saling diadu domba. Perpecahan tersebut yang membuat bangsa Indonesia lemah.

"Kita mencari siapa di balik semuanya ini. Kalau ketahuan, harus kita bikin perhitungan sama-sama," kata Amien.

Amien mengatakan, setelah 72 tahun merdeka, semestinya Indonesia menjadi negara yang kuat dan diteladani negara lain. Nyatanya, utang masih menumpuk dan kesejahteraan rakyat belum merata.

"Utang kita makin menggelembung, rakyat kecil makin terhuyung-huyung, orang makin banyak yang lapar," kata dia.

Kompas TV Sikap PAN yang berbeda dengan anggota koalisi partai pendukung pemerintah terkait undang-undang penyelenggaraan pemilu terus mendapat sorotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com