Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: Pancasila sebagai Ideologi Makin Lama Semakin Hampa

Kompas.com - 17/08/2017, 17:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Amanah Nasional (PAN) Amien Rais menganggap nilai Pancasila kian tergerus dari masa ke masa. Saat ini, kata dia, Pancasila sebagai ideologi hanya sekadar hapalan, namun tak diterapkan maknanya dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila ini sebagai state filosofi kita, sebagai ideologi dasar negara kita, memang makin lama semakin hampa," ujar Amien di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017).

Amien menyebut nilai sila pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa bergeser menjadi keuangan yang sangat digdaya. Ia mengatakan, permasalahan apapun bisa diselesaikan dengan uang.

"Pilkada, dan lain-lain, yang bisa memecahkan, yang menang, siapa yang punya uang," kata Amien.

Baca: Prabowo Subianto dan Amien Rais Hadiri Upacara Peringatan Kemerdekaan di UBK

Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, dianggap tak lagi berlaku di Indonesia. Faktanya, kata Amien, yang terjadi justru bentrok antarsuku, antar bangsa, dan rakyat miskin digusur dari tempat tinggalnya.

"Ini jadi kemanusiaan yang tidak begitu adil dan sedikit biadab. Artinya, sudah makin hampa Pancasila itu," kata Amien.

Baca: Zulkifli Hasan Enggan Tanggapi Amien Rais yang Minta Menpan Mundur

Kemudian, lanjut dia, makna persatuan Indonesia dalam sila ketiga tak lagi dijadikan landasan untuk saling tenggang rasa dan memahami perbedaan. Amien mengatakan, yang saat ini terjadi perpecahan di masyarakat, pecah belah di partai, dan umat beragama yang saling diadu domba.

"Kita mencari siapa di balik semuanya ini. Kalau ketahuan, harus kita bikin perhitungan sama-sama," kata Amien.

Isi sila keempat, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, kata Amien, kini juga bergeser. Menurut dia, lama-lama musyawarah semakin ditinggal. Sejumlah pihak lebih mengedepankan adu kuat dan adu otot untuk menyelesaikan masalah.

Terakhir, Amien tak merasakan adanya keadilan untuk bangsa sebagaimana termaktub dalam sila kelima.

"Yang terjadi, saya pikir, kezaliman sosial bagi kebanyakan rakyat yang memang sudah lama menderita," kata Amien.

"Ada sesuatu yang salah. Tidak hanya something wrong, tapi many wrong things yang harus diperbaiki," ucap dia.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerinda, Prabowo Subianto  bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan PAN, Amien Rais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com