Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Akui Pemeriksaan Novel Baswedan Belum Maksimal

Kompas.com - 16/08/2017, 19:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui bahwa pemeriksaan yang dilakukan kepolisian terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memang belum maksimal.

Novel diperiksa terkait kasus penyerangan yang dialaminya pada April lalu. Novel disiram air keras sehingga ia harus menjalani penyembuhan kedua matanya di Singapura hingga kini.

Tito beralasan, pemeriksaan belum maksimal karena keterbatasan waktu.

"Belum maksimal karena waktunya terbatas," ujar Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Tito mengatakan, karena kondisi kesehatan matanya, Novel hanya bisa diperiksa hingga pukul 17.00.

Baca: Diperiksa Polisi, Novel Baswedan Kecewa pada Proses Penyidikan

Novel juga masih akan menjalani operasi mata, sehingga pemeriksaan berikutnya baru akan dilakukan usai Novel menjalani operasi.

Tito menyebutkan, ia dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin telah berbicara dengan Komisioner KPK untuk menindaklanjuti pemeriksaan itu.

"Ada beberapa langkah lapangan yang harus dilakukan bersama. Supaya Polri ingin terbuka tentang langkah itu," kata dia.

Ia mencontohkan, perlunya pengembangan sejumlah bahan di lapangan, seperti CCTV.

Pada prinsipnya, kata Tito, Polri membuka akses seluasnya kepada tim KPK.

"Karena tim KPK memiliki kemampuan lapangan tidak berbeda dengan tim Polri," ujar Tito.

Penyidik Polda Metro Jaya sebelumnya telah selesai memeriksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan hingga pukul 17.00 waktu Singapura.

Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa yang juga tim advokasi Novel mengatakan, dalam pemeriksaan itu Novel mengutarakan kekecewaannya pada proses penyidikan.

Salah satunya, yakni kekecewaan karena polisi mempublikasikan saksi kunci dalam kasus ini.

"Seharusnya polisi melindungi dan menjaga para saksi kunci, supaya memberi keterangan dengan baik dan secara aman," ujar Alghiffari melalui keterangan tertulis, Senin (14/8/2017).

Novel, kata Aghiffari, menganggap penyidik terburu-buru menyimpulkan alibi orang yang dicurigai dan mempublikasikan kesimpulan tersebut.

Hal ini terkesan menutupi pihak-pihak tertentu, termasuk dua orang yang disebut saksi memata-matai Novel di depan rumahnya.

Setelah diperiksa dan didalami alibinya, kedua orang tersebut adalah kelompok "Mata Elang".

Kompas TV Mengusut Tuntas Kasus Penyerangan Novel Baswedan (Bag 3)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com