JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, menilai, kinerja Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak bertentangan dengan pidato Presiden Joko Widodo soal penguatan lembaga anti-rasuah itu.
Ia mengakui, pembentukan Pansus memang menuai kontroversi.
Akan tetapi, dalam perjalanannya, menurut Romahurmuziy alias Romi, kinerja Pansus justru mampu membuka hal-hal yang tidak diketahui publik tentang KPK.
"Artinya apa yang selama ini dikhawatirkan terkait ikhtiar-ikhtiar pelemahan terhadap KPK dengan adanyan Pansus itu juga sejauh ini belum ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Romi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Baca: Masinton Sebut KPK Punya Rumah Sekap untuk Mengondisikan Saksi Palsu
Ia mengatakan, keberadaan Fraksi PPP dalam Pansus Angket justru menjaga agar tak terjadi upaya pelemahan KPK.
"Yang pasti bahwa PPP tetap memastikan keberadaan Pansus DPR tidak dalam rangka pelemahan. Dan ini sejalan juga dengan pidato presiden yang terakhir tadi yang memberikan pendekatan khusus," papar dia.
"Pemerinrah dengan segenap upaya juga memberikan penguatan terhadap ikhtiar-ikhtiar pemberantasan korupsi termasuk yang dilakukan KPK. Saya kira begitu," lanjut Romi.
Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi dan upaya memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi.
Komitmen ini ditegaskan Jokowi dalam pidato Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah (DPR-DPD) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
"Kita akan menjadi bangsa maju yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia apabila kita memiliki daya saing. Salah satu penggerus daya saing kita adalah korupsi.Ini musuh kita bersama," kata Jokowi, di hadapan ratusan anggota Dewan yang hadir.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, dalam Sidang Bersama DPR RI-DPD RI tersebut, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi.
"Pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak, dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat KPK," kata Jokowi.