JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, tidak hanya Indonesia yang tengah mengalami permasalahan kebinekaan.
SBY mengatakan, masalah tersebut juga dialami berbagai negara di belahan dunia seperti Malaysia, Singapura, bahkan Amerika Serikat (AS).
"Kebangsaan dan kebinekaan yang mana kita semua dengan penuh kesadaran serius dan tanggung jawab," ujar SBY dalam dialog kebangsaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
"Jangan kita terlalu cemas seolah Indonesia yang mengalami masalah (kebinekaan), di Malaysia, Singapura, Amerika Serikat. So, jangan terlalu cemas," kata dia.
Namun, SBY mengingatkan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga kerukunan agar tetap terjaga. Sebab, menurut dia, menjaga kerukunan adalah sebuah proses yang terus menerus harus dilakukan.
(Baca juga: Mengisi Dialog yang Sama, Megawati Pergi, SBY Datang...)
SBY mengatakan, kerukunan bangsa di kemudian hari akan menjadi modal untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
"Pesan saya merawat harmoni tidak cukup hanya toleransi, tenggang rasa. Tapi yang diperlukan sekarang adalah respect kepada siapa pun, yang berbeda agama, suku, respect lebih tinggi, hormati," ucap SBY.
"Itu lebih tinggi. Itu menjadi identitas bangsa kita," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.