JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, mempertanyakan maksud para pihak yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok pemimpin yang otoriter.
Menurut Maruara, masyarakat tetap diberikan kesempatan menyampaikan aspirasinya selama Jokowi menjabat sebagai presiden.
"Pemerintah Jokowi mana yang otoriter? Coba (lihat), dalam seminggu bisa berapa kali masyarakat demo. Apa itu namanya otoriter? Itu bukti konkret. Enggak benar bahwa Jokowi adalah otoriter," ujar Maruar saat menghadiri acara Simposium Nasional bertajuk "Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa" yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Menurut dia, akan lebih baik jika saat ini seluruh pihak mendukung dan mengawal kinerja Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) dalam memimpin pemerintahan.
(Baca: Jokowi Heran Dulu Disebut "Ndeso dan Klemar-klemer", Sekarang Diktator)
"Dukung pemerintahan Jokowi-JK sampe 2019, berikan kesempatan kepada mereka berdua untuk memimpin. Mereka dipilih secara konstitusional. Kita relakan, kawal, ikhlaskan," kata Maruarar.
Maruarar juga berharap seluruh pemuda Indonesia bersatu bersama seluruh elemen bangsa. Menurut Maruarar, pemuda bisa menjadi kekuatan dalam mengawal dan menegakan Pancasila.
"Kalau anak muda besatu tangkal radikalisme, kawal pancasila, lawan intoleran, kekuatannya bisa kuat. Kekuatan sipil, TNI, Polri, bisa kawal ancasila," kata Politisi PDI-P tersebut.
Untuk diketahui, Taruna Merah Putih merupakan organisasi sayap dari Partai PDI-P. Dalam acara simposium kali ini diagendakan sejumlah tokoh akan hadir mengisi acara.
Mereka yang hadir di antaranya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Direktur The Whid Institute Yenny Wahid, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Kepala UKP Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif.