Tahun 2004 di Cikeas, Gunung Putri, Bogor, sebagai reporter saya mendapat kesempatan istimewa mewawancarai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga. Dokumentasi video berjudul "SBY: The Rising Star" diambil dua bulan sebelum Pemilu Presiden 2004.
Ani Yudhoyono yang memberikan kesempatan tersebut kepada saya. Anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono ketika itu saya tanya tentang pandangannya mengenai sosok ayahnya?
"Beliau adalah role model saya," ujar Agus.
Lalu Agus menjelaskan dengan detil dan penuh semangat tentang sosok ayahnya dan saya ingat. Bagaimana hormat dan bangganya terhadap SBY. Bagaimana dengan Ani?
(Baca juga: Jalur Yudhoyono untuk Putra Sulung di Jakarta)
Ibu buat Agus segalanya lantaran menemani dan membacakan majalah Kuncung, disiplin dalam urusan sekolah namun selalu menjadi teman diskusi menyenangkan.
Adiknya, Edie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, selalu yang ia perhatikan dan menjadi soul mate.
Tahun berlalu, SBY sudah menjadi Presiden selama 7 tahun. Suatu waktu, di sela sela kegiatan di Istana Bogor, Ani baru saja usai hunting foto di Istana Bogor. Hujan sore itu menjadi jeda memotret dan Ani menunjukkan kepada saya sebuah foto.
Ani memotret SBY diskusi dengan Agus yang baru saja tiba dari tugas. Ani bilang begini, "Saya bersyukur sekali, Mel melihat bapak dan anak sudah bisa berdiskusi panjang. Tugas saya paripurna sudah, " ujar Ani pelan.
Mei 2016, di Cikeas lagi. Perdebatan panjang terjadi di antara kami yang ikut rapat Pengurus Harian Terbatas Partai Demokrat.
Perdebatan terkait keinginan memajukan Agus di Pilkada DKI Jakarta. Salah satu yang paling keras tidak mengijinkan adalah Ibas.
"Gak bisa, harus mundur dari militer nanti kalau kalah gimana?" ujar Ibas.
Itu ungkapan seorang adikyang amat sayang kepada kakaknya. Kami yang menginginkan Agus majuberargumentasi dan menjelaskan peluang di Pilkada DKI Jakarta.
Berikutnya, begitu keputusan sudah disepakati rapat Partai Koalisi, malam itu Ibas menjemput Agus di Halim Perdana Kusuma untuk memastikan abangnya siap dengan segala resikonya di Pilkada DKI.
Kalau boleh jujur, keputusan Agus malam itu bersedia dan menerima maju di Pilkada DKI Jakarta membuat SBY, Ani, Annisa, Ibas dan Aliya shock meskipun terlihat tegar.