JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih mengincar kursi Jawa Barat 1. Adapun hingga saat ini, partai berlambang banteng tersebut belum menetapkan figur yang akan diusungnya.
Di Pilgub Jabar, hanya PDI-P yang dapat mencalonkan pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi. Sebab, berdasarkan hasil pemilu 2014, PDI-P berhasil mengantongi 20 kursi DPRD Jabar.
"Tentu saja dalam perspektif yang ideal kami menargetkan posisi Gubernur karena kami bisa maju sendiri," kata Sekretaris Jenderal PDI-P, HaSto Kristiyanto di sela acara Kursus Politik Pancasila di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2017).
Ia mengakui PDI-P memang membangun dialog yang intens dengan Partai Golkar, termasuk dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang disebut sebagai figur kuat calon gubernur dari partai beringin.
Baca: Pengamat Nilai PDI-P Masih Buka Pintu Buat Ridwan Kamil
Namun, PDI-P belum memutuskan apakah komunikasi yang intens tersebut akan bermuara pada penentuan Dedi sebagai cagub yang didukung PDI-P.
Arah yang sudah diberikan PDI-P, kata Hasto, adalah soal Ridwan Kamil. Ia mengaku dialog dengan Emil tak lagi bisa dilanjutkan sebab Wali Kota Bandung itu telah memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur atas keputusan pribadi.
Sedangkan pengambilan keputusan di PDI-P diambil atas dasar kepentingan kolektif atas ideologi partai.
"Kami tidak bisa untuk melanjutkan dialog-dialog bagi mereka yang telah memutuskan bagi dirinya untuk menjadi calon gubernur tanpa melibatkan kami," ucapnya.
Baca: Bupati Sukoharjo Menangis Saat Daftar Cagub Jateng di PDI-P
Meski begitu, PDI-P tak ngotot mencalonkan calon gubernur. Hasto mengatakan, PDI-P juga masih memantau kehendak rakyat, terutama rakyat Jawa Barat. Terlebih jika dari sisi elektabilitas PDI-P diharuskan berkoalisi dengan partai lain.
"Tentu saja di situ lah kami akan bicara posisi politik yang terbaik. Bisa sebagai gubernur, bisa sebagai wakil gubernur," sambungnya.