Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Pantau WNI Simpatisan ISIS yang Kembali ke Indonesia

Kompas.com - 12/08/2017, 19:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan WNI simpatisan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang kembali dari Suriah ke Indonesia perlu dipantau keberadaannya.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme yang diperoleh mereka dari ISIS. Karena itu, ia menginstruksikan bupati, wali kota, dan camat setempat untuk memantau tempat tinggal dan aktivitas mereka sekembalinya ke Indonesia.

"Saya minta kepada bupati, camat, jemput mereka. Pastikan mereka pulang ke daerahnya, alamatnya di mana, supaya dia bisa termonitor perkembangan selanjutnya, itu aja. Jadi mereka kalau mau pulang enggak bisa kita tolak, tapi ya kita pantau," ujar Tjahjo di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).

Baca juga: 17 WNI yang Bergabung dengan ISIS Diserahkan ke Indonesia

Ia juga meminta agar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terlibat aktif dalam pemantauan aktivitas para WNI simpatisan ISIS tersebut.

Selain itu, menurut Tjahjo, BNPT juga perlu meninjau pemahaman radikalisme para WNI tersebut dan lantas melakukan deradikalisasi agar mereka tak menyebarkan paham radikal kepada masyarakat di sekitar mereka tinggal.

"Makanya BNPT begitu pulang langsung didoktrin dulu. Mereka dulu pergi dicuci otak. Mereka pulang ya kita cuci otaknya lagi," lanjut Tjahjo.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, saat ini masih ada 17 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di dua kamp penampungan, yakni di Ain Issa dan Kobane.

Sebelumnya, mereka berada di wilayah yang dikuasai oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Baca juga: Kisah Duka Keluarga Indonesia Simpatisan ISIS di Suriah...

"Kami sudah ada komunikasi dengan 17 WNI itu. Mereka saat ini ada di dua kamp pengungsian di Suriah, di Ain Issa dan di Kobane. Sebanyak 13 orang ada di Ain Issa dan empat orang di Kobane," ujar Iqbal, saat memberikan keterangan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).

Kompas TV Wakil Menteri Luar Negeri Am Fachir, membenarkan informasi adanya 17 Warga Negara Indonesia melarikan diri dari kelompok militan ISIS di Raqqa, Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com