Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU akan Lobi DPR agar Boleh Gunakan Kotak Suara Lama

Kompas.com - 11/08/2017, 21:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini masih memunyai 1,8 juta kotak suara, yang sudah tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Namun, kotak-kotak suara tersebut masih model lama yang tak transparan.

Sementara ada ketentuan baru dalam Pasal 341 Undang-Undang Pemilu, bahwa kotak suara harus transparan.

KPU pun akan melobi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) dalam rapat dengar pendapat (RDP) agar diizinkan menggunakan kotak suara tersisa, sehingga penyelenggaraan Pemilu lebih efisien.

"Ya KPU pokoknya seefisien mungkin. Prinsip Pemilu yang baik seefisen mungkin. Kami akan membuat seefisen mungkin dan kami mengupayakan menggunakan kotak yang masih ada," kata komisioner KPU Ilham Saputra di Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Ilham mengatakan, KPU berharap Komisi II DPR-RI menyediakan waktu pada masa reses ini guna mengagendakan RDP, meskipun hingga saat ini Undang-Undang Pemilu belum juga disahkan sebagai lembaran negara.

"Soal transparannya (kotak suara) seperti apa, nanti akan kami pikirkan. Harus koordinasi lagi dengan DPR," imbuh Ilham.

(Baca: Ketua KPU: Harga Kotak Suara Paling Mahal Rp 200.000 Per Unit)

Sementara itu, mengenai perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan kotak suara sesuai Undang-undang Pemilu, Ilham mengatakan KPU masih harus berkonsultasi dengan DPR, kotak suara mana yang akan dipilih.

"(Anggaran) Belum (tahu). Kami masih hitung, karena kami belum RDP dengan DPR kotak mana yang akan dipakai. Ya penafsiran terhadap kotak suara transparan itu seperti apa," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman memperkirakan kebutuhan kotak suara untuk Pemilu 2019 mencapai 3 juta.

KPU telah memiliki delapan contoh kotak suara terdiri dari dua bahan dasar, karton dan plastik. Harga pokok kotak suara dari karton sekitar Rp 100.000 per unit. Sedangkan harga pokok kotak suara dari plastik bisa dua kali lipat.

Harga itu belum belum ditambah dengan ongkos distribusinya. Arief mengatakan, ongkos distribusinya bisa Rp 100.000 per kotak suara.

Sehingga, dengan kebutuhan 3 juta dan asumsi harga Rp 200.000-Rp 300.000 per kotak suara, maka kebutuhan anggarannya mencapai Rp 600 miliar hingga Rp 900 miliar.

Kompas TV Politisi Partai Gerindra, Habiburokhman, mengajukan uji materi undang undang pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com