Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Menlu Malaysia, Jokowi Tekankan soal Perlindungan WNI hingga Perbatasan

Kompas.com - 11/08/2017, 16:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato Sri Anifah Aman, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8/2017). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, salah satu hal yang ditekankan Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah perlindungan warga negara Indonesia berada di negeri jiran.

"Bapak Presiden mengatakan, perlindungan WNI meruapkan prioritas Indonesia. Oleh karena itu, kalau ada masalah kita bicara, kita selesaikan bersama," ucap Retno usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan tertutup selama 30 menit.

Selain itu, lanjut Retno, Jokowi juga sempat membahas mengenai masalah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Masalah ini dinilai penting karena wilayah darat dan laut Indonesia paling banyak berbatasan dengan wilayah Malaysia dibandingkan negara tetangga lainnya.

"Oleh karena itu, Presiden menyampaikan agar dilakukan intensifikasi negosiasi agar masalah bisa selesai. Karena kalau masalah batas tidak selesai akan memicu insiden," ucap Retno.

(Baca: Sejumlah WNI Ditahan dalam Operasi Antiterorisme di Malaysia)

Ketiga, Jokowi juga membahas soal kerja sama Indonesia dan Malaysia sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar. Kedua negara sepakat berkolaborasi melalui council for palm oil producer countries.

"Sehingga dengan sinergi dua negara produsen kelapa sawit yang besar ini diharapkan daya tawar kita semakin naik, kita bisa mempromosikan kelapa sawit yang lestari suistanable dan tentunya juga dapat merespon kampanye hitam yang terus menyerang kelapa sawit," kata dia.

Terakhir, Jokowi juga membahas soal investasi antara Indonesia dan Malaysia. Jokowi mengeluhkan angka perdagangan yang belakangan agak menurun. Padahal, Malaysia merupakan salah satu mitra yang paling besar untuk perdagangan dan investasi.

"Perdagangan agak menurun tapi bukan dari volumenya, tapi dari nilainya karena penurunan harga. Sebenarnya kalau dilihat dari volume terjadi kenaikan, tetapi kalau dari nilai, terlihat ada penurunan di 2016," kata dia.

Sementara, Menlu Malaysia dalam kesempatan tersebut menyerahkan undangan dari Perdana Menteri Najib Tun Razak kepada Jokowi. Undangan tersebut adalah untuk melakukan pertemuan pada tingkat pimpinan negara

"Kita secara periodic melakukan pertemuan dan pertemuan yang akan datang rencananya dilakukan di Kuching, Sarawak, pada bulan November," ucap Menlu.

Kompas TV Hari Kedua Kongres Asosiasi MK Se-Asia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com