Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 11 Hari Dua WNI Ditahan di Mesir, Kemenlu Belum Dapat Akses

Kompas.com - 11/08/2017, 15:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI belum mendapatkan akses kekonsuleran untuk berkomunikasi dengan dua mahasiswa asal Indonesia yang ditahan di Mesir.

Padahal, kedua mahasiswa universitas Al-Azhar, Mesir itu sudah ditahan sejak 1 Agustus atau 11 hari lalu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hingga Jumat (11/8/2017) siang ini, Kemenlu masih terus berupaya untuk mendapatkan akses kekonsuleran dari pemerintah Mesir.

"Jadi sampai sekarang kita belum mendapatkan akses kekonsuleran dari otoritas Mesir," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat siang.

"KBRI sudah dua kali mengirimkan nota diplomatik untuk meminta akses kekonsuleran dan kita sampai sekarang belum dapat berkomunikasi," ujar dia.

(Baca juga: Dua Mahasiswa Indonesia Ditahan di Mesir)

Retno mengatakan, KBRI di Mesir sudah menyiapkan dua pengacara yang saat ini sudah dikirim ke lokasi tempat dua WNI ditahan.

Dengan begitu, saat akses kekonsuleran dikeluarkan oleh otoritas Mesir, maka komunikasi dengan dua WNI yang tahan bisa segera dilakukan.

"Tim kami sudah ke sana, tapi belum mendapat akses untuk bertemu dan berkomunikasi. Hari ini KBRI akan kembali menulis surat ke Jaksa Agung untuk minta akses," kata dia.

Menlu meyakini akses kekonsuleran akan segera diberikan oleh pemerintah Mesir. Apalagi, selama ini Indonesia dan Mesir memiliki hubungan diplomatik yang baik.

"Jadi saya kira akses kekonsuleran ini hal baku yang harus diberikan tuan rumah kepada tamunya dalam hal ini Indonesia apabila ada warga negara yang mengalami masalah hukum," ucapnya.

(Baca juga: Cerita Staf KBRI soal Sulitnya Evakuasi WNI di Daerah Perang Suriah)

Retno mengungkapkan, kedua mahasiwa asal Sumatera Barat itu ditahan karena memasuki kota Samanud. Mesir memang melarang warga negara asing untuk masuk ke wilayah itu.

"KBRI sudah berkali kali mengingatkan mahasiswa kita untuk tidak berada di Samanud. Karena Samanud ini adalah kota yang memang diminta oleh pemerintah setempat untuk tidak didatangi oleh warga asing," kata dia.

Kompas TV Seorang mahasiswa di Mesir menciptakan bangunan istana dengan menggunakan kartu remi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com