Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Standar Nasional Rumah Sakit Akan Diresmikan

Kompas.com - 09/08/2017, 23:19 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) kembali melaksanakan kegiatan Pertemuan Ilmiah tahunan yang ke III yang dilanjutkan dengan Semiloka Akreditasi Rumah Sakit nasional.

KARS sebagai organisasi non profit yang mengusung visi untuk menjadi badan akreditasi tingkat nasional dan Internasional serta misi untuk membimbing dan membantu rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi, telah mendapatkan pengakuan internasional dari The International Society for Quality in Health Care (ISQua).

Dalam kesempatan yang sama juga akan dilakukan peresmian Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 (SNARS Ed 1) yang merupakan standar akreditasi yang disusun sendiri oleh personil KARS mengacu pada standar ISQua dan JCI Edisi 4 & 5. Seperti diketahui standar akreditasi yang digunakan oleh KARS sekarang adalah standar akreditasi versi 2012 yang merupakan terjemahan dari standar akreditasi JCI Edisi 4.

Saat ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 34 tahun 2107 yang di beri kewenangan melakukan akreditasi adalah lembaga independen yang sudah terakreditasi ISQua, nah saat ini lembaga KARS telah terakreditasi ISQua baik untuk organisasinya maupun sistem rekruitmen dan pelatihan calon surveiornya.

Dengan telah adanya SNARS Ed 1 ini maka dalam waktu dekat KARS juga akan memintakan akreditasi ISQua bagi SNARS Ed 1 ini. Begitu pula dengan telah diakuinya KARS oleh ISQua sebagai badan akreditasi Internasional, maka KARS juga dapat melaksanakan akreditasi internasional. Diagendakan acara Launching SNARS Ed 1 ini akan diresmikan pada acara pembukaan PITSELNAS III pada tanggal 8 Agustus 2017.

“Tujuan acara ini adalah untuk mensosialisasikan standar nasional RS yg dibuat oleh KARS dengan tetap mengacu pada standar JCI edisi 4 dan 5 yang akan mulai diterapkan per tanggal 1 Januari 2018,” ujar DR dr. Sutoto, M.Kes, Ketua Executive Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rabu (9/8).

Selanjutnya DR. dr. Sutoto, MKes menambahkan, pertemuan ilmiah ini adalah merupakan ajang bertemunya sebagian besar Surveior KARS yang berjumlah lebih dari 1450 orang dimana 313 orang adalah para surveior dan 1147 orang adalah direktur serta staf rumah sakit yang berasal dari seluruh Indonesia”.

Dalam pertemuan ilmiah ini akan terjadi  penambahan ilmu dan peningkatan pemahaman surveior dan civitas hospitalia terhadap standar akreditasi rumah sakit. Jadi selain terjadinya silaturahmi antar surveior KARS, mereka juga mendapat peningkatan kompetensi dalam hal akreditasi rumah sakit melalui seminar dan diskusi yang akan dilakukan selama pertemuan ilmiah. Pertemuan ini merupakan kegiatan reguler yang dilaksanakan setiap tahun bagi seluruh surveior dan tahun ini merupakan kegiatan tahun ketiga yang dilaksanakan.

Sedangkan dengan Semiloka Akreditasi, dimaksudkan agar para direktur atau pengelola rumah sakit mendapatkan pemahaman yang mantap mengenai standar akreditasi rumah sakit yang baru (SNARS Ed 1) begitu pula mendapat pencerahan tentang cara cara mempersiapkan proses akreditasi di rumah sakit masing masing. Sehingga diharapkan setelah mengikuti Semiloka ini rumah sakit tidak ragu lagi untuk mengajukan permintaan akreditasi rumah sakitnya pada KARS dengan standar yang baru.

Pada tahun 2016 dan 2017 minat dan kesiapan rumah sakit untuk mengikuti akreditasi sudah meningkat secara signifikan. Dari catatan yang ada lebih dari 1100 rumah sakit yang telah dilakukan akreditasi dengan standar versi 2012 baik melalui program akreditasi reguler maupun program khusus.

Kegiatan ini merupakan upaya KARS dalam meningkatkan mutu rumah sakit di Indonesia melalui peningkatan mutu organisasi KARS secara komprehensif. Terkait dengan peningkatan mutu surveior ini KARS juga sedang mempersiapkan pengakuan ISQua bagi SNARS Ed1, karena saat ini KARS telah mendapat pengakuan ISQua untuk dua hal yaitu Organisasi dan Surveyor Training Program.  Selanjutnya pada tahun 2017 ini KARS juga sudah menyiapkan standar akreditasi baru versi th 2017 (SNARS Ed 1). Pada standar versi 2017 (SNARS Ed 1) ini nanti Kelompok standar IV yaitu Sasaran Milenium Development Goals (MDGs) akan berganti nama menjadi Sasaran Program Nasional, yang terdiri dari 5 Bab yaitu  

Sasaran I Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu, Sasaran II  Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS, Sasaran III Penurunan Angka Kesakitan TB dan Sasaran IV Pengelolaan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) dan Sasaran V Program Pelayanan Geriatri.

Selain itu juga ada standar baru yang hanya diterapkan pada rumah sakit yang melakukan proses pendidikan tenaga kesehatan, yaitu standar Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah sakit (IPKP-RS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com