Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: MK Menjadi Pijar dalam Sebuah Negara

Kompas.com - 09/08/2017, 15:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Mahkamah Konstitusi di Indonesia sebenarnya dihadapkan pada sejumlah tantangan sulit.

Dunia berubah dengan cepat. Banyak hal baru yang muncul dibandingkan dengan masa di mana konstitusi negara disusun.

"Tantangan baru terus bermunculan. Radikalisme, terorisme, globalisasi, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, kejahatan siber dan banyak lagi," ujar Jokowi saat membuka simposium internasional Mahkamah Konsitusi di aula Universitas 11 Maret, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2017).

"Generasi juga berganti. Sekarang kita bertemu dengan anak muda yang menjadi bagian generasi milenial atau generasi Y yang memiliki cara pikir berbeda dengan generasi sebelumnya," lanjut dia.

(Baca: Saat Mantan Hakim Konstitusi Duduk di Kursi Terdakwa Korupsi..)

Mahkamah Konstitusi pun mesti mengantisipasi perubahan-perubahan itu. Mahkamah Konstitusi diharapkan bisa mentransfer semangat sekaligus nilai-nilai konstitusi negara supaya bisa dipahami dan dihayati oleh generasi mendatang.

Melihat tantangan akan perubahan itu, Jokowi melanjutkan, peran Mahkamah Konstitusi di setiap negara menjadi sangat penting.

"Mahkamah Konstitusi menjadi jangkar, menjadi pijar yang menerangi pemahaman sebuah negara. Mahkamah Konstitusi yang menginterpretasikan konstitusi sehingga dapat terus  jadi pegangan dan menjadi muara inspirasi bangsa dan negara dalam menjawab tantangan tantangan baru," ujar Jokowi.

Hadir dalam acara simposium internasional itu, para delegasi Mahkamah Konstitusi dari penjuru dunia, Ketua MK RI Arief Hidayat, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.

Kompas TV Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Arief Hidayat mengatakan, suksesi Presiden AACC penting untuk dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com