SUMEDANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta 2.014 orang pamong praja muda IPDN yang baru saja dilantik, untuk mempersiapkan diri menghadapi transisi generasi masyarakat di masa mendatang.
Salah satunya yakni kemunculan generasi milenial yang bersifat aktif, dinamis, serta lekat dengan teknologi tinggi.
"Jangan heran dengan perubahan paradigma dan ekspektasi pelayanan dari generasi milenial, generasi yang dapat mengubah wajah dan cara kerja Indonesia di berbagai bidang," ujar Jokowi di dalam amanah upacara pengukuhan pamong praja muda di halaman IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/8/2017).
"Jangan heran pula jika rakyat membandingkan kecepatan pelayanan pemesanan makanan lewat handphone dengan kecepatan pembuatan KTP, misalnya," lanjut dia.
(Baca: Mendagri: Lulusan Praja IPDN Tak Terlibat Perkelahian hingga Narkoba)
Jokowi mengingatkan bahwa dunia berubah cepat dan tangan-tangan pamong praja muda itulah yang akan memimpin adaptasi zaman.
Demi menyongsong perubahan tersebut, Presiden pun meminta para pamong praja untuk berpikir inovatif, jangan berpikir monoton serta jangan sampai terjebak di dalam rutinitas yang itu-itu saja.
"Jangan pernah bekerja monoton. Jangan pernah berpikir linear. Jangan pernah terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja. Kita semua harus berani melakukan terobosan. Saya ulang lagi, melakukan terobosan," ujar Jokowi.
(Baca: Jokowi Ingatkan Praja Lulusan IPDN agar Tak Alergi terhadap Kritikan)
Selain soal antisipasi perubahan di masyarakat, Presiden Jokowi juga meminta para pamong praja muda untuk tidak hanya mempertahankan posisi Indonesia dalam hal kemudahan berusaha di dunia.
Jokowi meminta mereka mewujudkan tata kelola birokrasi yang efisien dan efektif supaya posisi Indonesia lebih meningkat lagi dibandingkan sebelumnya.
"Itu semuanya jangan hanya dipertahankan. Tapi harus ditingkatkan, harus kita majukan dan harus kita kembangkan dengan baik," ujar Jokowi.