BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Mahkamah Konstitusi

Ini Alasan "Kota Jokowi" Jadi Tempat Kumpul MK se-Asia

Kompas.com - 08/08/2017, 11:22 WIB
Haris Prahara

Penulis


SOLO, KOMPAS.com -
Mendengar kata Solo, umumnya benak akan langsung teringat akan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memang lahir dan besar di Solo. Sebuah kota yang begitu kental dengan kebudayaan Jawa.

Pesona tersebut pula yang membuat Solo acap kali menjadi pergelaran acara berskala nasional maupun internasional.

Teranyar, rangkaian acara Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (AACC) juga dihelat di kota tersebut. Adapun pelaksanannya dimulai Senin (7/8/2017) hingga Jumat (11/8/2017).

Presiden AACC Arief Hidayat angkat bicara terkait pemilihan Solo sebagai tuan rumah simposium tersebut.

"Ini adalah upaya mengenalkan budaya dan pariwisata Indonesia, khususnya Solo, yang begitu kaya," ungkap Arief kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2017), di Solo.

Menurut Arief, Simposium Internasional AACC akan berdampak terhadap peningkatan gairah wisata lokal Tanah Air. Hal itu disebabkan delegasi yang hadir mencapai lebih dari 50 orang dari berbagai negara.

"Selain Solo, rangkaian acara juga akan berlanjut di Yogyakarta, di mana delegasi akan mengunjungi objek wisata Candi Prambanan dan Candi Borobudur," tutur Arief yang juga menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia itu.

Sekjen Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Guntur Hamzah, menambahkan, Solo menjadi tuan rumah karena kesesuaian antara budaya dengan tema Simposium Internasional AACC.

Situasi Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Minggu (6/8/2017). Kota tersebut menjadi tuan rumah rangkaian acara Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis di Asia (AACC), pada 7-11 Agustus.KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Situasi Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Minggu (6/8/2017). Kota tersebut menjadi tuan rumah rangkaian acara Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis di Asia (AACC), pada 7-11 Agustus.

"Simposium kali ini akan banyak membahas tentang demokrasi dan juga pluralisme. Itu sesuai dengan kultur masyarakat Solo," ucapnya.

Adapun Simposium Internasional AACC akan dimulai Rabu besok dan dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Tema utama simposium adalah “Mahkamah Konstitusi sebagai Penjaga Ideologi dan Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk”.

Selanjutnya, dari tema utama tersebut akan dibagi dalam tiga sub tema. Sesi pertama mengangkat sub-tema “Mahkamah Konstitusi dan Ideologi Negara”. Sub-tema kedua adalah “Mahkamah Konstitusi dan Prinsip-Prinsip Demokrasi” dan sesi terakhir akan membahas “Peran Mahkamah Konstitusi dalam Masyarakat Plural”.

Sejumlah agenda

Sebagai persiapan menuju Simposium Internasional, akan digelar pula Pertemuan Dewan Anggota AACC hari ini. Hal itu menindaklanjuti hasil Pertemuan Sekjen AACC.

"Hasil kesepakatan dari pertemuan sekjen akan dilaporkan kepada ketua masing-masing negara. Nanti hasil akhirnya akan dibahas pada pertemuan lanjutan itu," ungkapnya usai Pertemuan Sekjen AACC, kemarin sore.

Adapun hasil Pertemuan Sekjen AACC antara lain mematangkan rencana kerja sama antara AACC dengan Konferensi Mahkamah Konstitusi se-Afrika (CCJA) dan mempersiapkan partisipasi AACC di Konferensi Dunia Hakim Konstitusi di Lithuania.

Selain itu, forum sekjen juga menyepakati penguatan fungsi Sekretariat Tetap AACC di Jakarta dan Korea Selatan, serta menyiapkan skema pemilihan Presiden AACC.

Dalam catatan Kompas.com, Indonesia telah beberapa kali menjadi tuan rumah kegiatan AACC, yaitu saat acara pembentukan AACC pada 2010 di Jakarta dan Kongres ke-3 AACC di Bali tahun lalu.


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com