Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Nenek Lupa, Bayi Ini Tewas Dalam Mobil di Bawah Suhu Panas

Kompas.com - 06/08/2017, 12:31 WIB

OKLAHOMA CITY, KOMPAS.com – Seorang bayi perempuan ditemukan tewas dalam mobil terkunci di  bawah suhu panas setelah neneknya yakin telah mengantarkan bayi itu ke tempat penitipan anak.

Bayi berusia empat bulan itu ditemukan tewas setelah dia ditinggalkan di dalam kendaraan hampir sepanjang hari di Oklahoma, Amerika Serikat, menurut laporan The Independent, Sabtu (5/8/2017).

Neneknya mengira ia telah meninggalkan gadis itu di tempat penitipan anak sebelum pergi ke tempat kerjanya di Oklahoma.

"Dia rupanya menyangka bahwa dia telah mengantarkan bayi itu pagi ini, yang tidak dia inginkan," kata Mark Opgrande, juru bicara kantor polisi Oklahoma County kepada saluran berita KFOR.

"Setelah dia (sang nenek) pulang dari tempat kerjanya, dia kembali ke kota Luther untuk mampir ke pusat perawatan anak.”

Baca: Ayah Lupa, Bayi Ditinggal di Mobil Selama 5 Jam hingga Tewas

"Petugas memberitahunya bahwa dia tidak pernah mengantarkan anak tersebut. Mereka lalu mencari bayi itu di tempat penitipan anak. Mereka tidak menemukannya,” kata Opgrande.

Pada saat itulah mereka mulai menyadari dengan pergi ke mobil sang nenek. Mereka pun menemukan bayi malang itu di jok belakang mobilnya dalam kondisi sudah meninggal.

Pemadam kebakaran pun dipanggil ke Apple Creek Learning Centre di Luther pada Jumat pukul 17.30. Bayi malang itu dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

Nenek, yang namanya belum diumumkan, telah dimintai keterangan oleh polisi di Kantor Kepolisian Oklahoma County yang lalu menyiapkan laporan dan mengirimkannya ke kantor pengacara.

"Dia telah ditanyai, dia jelas-jelas bingung. Ini adalah situasi tragis dan karena itulah kami selalu mengingatkan orangtua setiap saat. Hari sangat panas dan hal-hal seperti ini tidak seharusnya terjadi, tapi malah terus terjadi."

Baca: Tinggalkan Bayi di Mobil hingga Tewas, Ayah Divonis Bui Seumur Hidup

Nenek memiliki hak asuh atas bayinya itu. Belum ada dakwaan yang memberatkan sang nenek. Menurut pengelola tempat penitipan anak, berita tentang kematian bayi tersebut sangat menyedihkan.

 "Kami mendapat berita yang sangat menyedihkan di Apple Creek. Sebuah kecelakaan tragis dialami salah satu bayi tercinta kita. Saya meminta semua orang untuk mendoakan keluarga berduka. Pertiwa itu tidak terjadi di Apple Creek, tapi terjadi di tempat parkir kami, " kata pengelola.

Setiap tahun, 37 anak meninggal setelah ditinggalkan di dalam mobil di AS, menurut Kids and Cars.

Organisasi keselamatan mengatakan, Juli adalah rekor tertinggi kematian bayi atau anak akibat terpanggang panas di dalam mobil yang ditinggal pergi pengendaranya.

Tahun ini, 29 anak meninggal karena sengatan panas setelah ditinggalkan di dalam mobil. Ini merupakan kasus dengan angka " tertinggi yang pernah terjadi," kata Jan Null, ahli meteorologi di Departemen Meteorologi & Ilmu Iklim di San Jose State University.

Laporan media menyebutkan, dari 700 kematian akibat panas kendaraan selama periode 19 tahun terakhir (1998 hingga Oktober 2016), 54 persen di antaranya akibat “dilupakan” oleh perawatnya.

Baca: Ditinggal di Dalam Mobil, Bocah 6 Tahun Pukuli dan Tewaskan Adik Bayinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com