Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Jangan Sampai Negeri Ini Jadi Kancah Konflik Antaragama

Kompas.com - 05/08/2017, 15:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta seluruh elemen bangsa untuk mewaspadai benih-benih perpecahan antarumat beragama di Indonesia.

"Waspadai benih-benih yang ingin membuat perpecahan antar dan inter-agama dengan cara mengadu domba," ujar Gatot pada Simakrama Kebangsaan Parisada Hindu Darma di Kota Denpasar, Bali, Jumat (4/8/2017), sebagaimana dikutip siaran resmi Puspen Mabes TNI.

"Benih-benih seperti itu sudah mulai muncul. Maka, jangan sampai negeri ini menjadi kancah konflik antaragama dan antarkelompok agama," tambah dia.

Gatot kemudian mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.340 suku, 1.150 bahasa daerah serta agama-agama yang berbeda.

Keanekaragaman itu harus dijaga seluruh elemen bangsa dalam bingkai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.

Baca juga: Panglima TNI: Beberapa Hari Ini Saya Stres

"Bila tidak ada Islam, bukan Indonesia. Bila tidak ada Kristen, bukan Indonesia. Bila tidak ada Katolik, bukan Indonesia. Bila tidak ada Hindu, bukan Indonesia. Bila tidak ada Buddha, bukan Indonesia dan bila tidak ada Konghucu, bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah," ujar Gatot.

"Itulah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya ada pada Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia. Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai ketuhanan yang juga disepakati para pemuka agama saat awal kemerdekaan," tambahnya.

Masih mengutip pernyataan Presiden Jokowi, Gatot juga berharap supaya seluruh elemen bangsa menghayati nilai-nilai Pancasila dalam tindakan kongkret sehari-hari. Bukan hanya terbatas pada slogan dan kata-kata.

Kompas TV Panglima TNI Minta Warga Waspadai Kelompok Anti-Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com