Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narkoba dari Malaysia dan Filipina Juga Diselundupakan Lewat Laut

Kompas.com - 04/08/2017, 17:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pasokan narkoba ke Indonesia yang diselundupan lewat laut datang dari banyak negara. Tidak hanya dari China tetapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.

"Yang tidak ketahuan masuk banyak lagi. Tidak cuma dari China tapi Malaysia, Filipina juga. Marawi itu kacau karena sabu juga," kata Ryamizard saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jumat (4/8/2017).

Ryamizard enggan berandai-andai mengapa narkoba terkadang bisa dengan mudah diselundupkan lewat laut. Yang pasti, ia mendukung instruksi tembak di tempat bagi bandar dan tersangka penyelundupan narkoba ke Indonesia. Ia mengibaratkan hukuman tembak di tempat seperti penambahan dosis obat.

"Kalau enggak mempan, obat dosisnya ditambah. Jadi ini hukumannya juga harus ditambah. Masa mau dibiarkan 18 ribu orang mati sia-sia tiap tahun (karena narkoba)" kata Ryamizard.

Beberapa pekan terakhir, aparat kepolisian, Bea Cukai, maupun BNN sering mengungkap upaya penyulundupan narkoba. Salah satunya penyelundupan narkoba jenis sabu asal China seberat satu ton di dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang, Banten pada 13 Juli silam.

Baca juga: Rute Kapal Pengangkut 1 Ton Sabu: Taiwan-Singapura-Andaman-Anyer

Presiden Joko Widodo kemudian menginstruksikan aparat hukum untuk menembak di tempat para bandar narkoba yang beroperasi di Indonesia.

"Sudah saya katakan, sudahlah tegasin saja, terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk dan sedikit melawan. Sudah, langsung ditembak saja. Jangan diberi ampun," kata Jokowi dalam pidato acara Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada  21/7/2017.

Lihat juga: 1 Ton Sabu Asal China Akan Dimusnahkan 15 Agustus 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com