JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly tidak berharap banyak pada generasi lama pegawai lembaga pemasyarakatan dalam hal perang terhadap pelanggaran di dalam Lapas.
"Yang lama-lama sudah banyak terkontaminasi. Banyak yang sudah enggak benarnya. Kita geser ke manapun begitu-begitu juga," ujar Yasonna di Kompleks Istana Presiden, Kamis (3/8/2017).
Maka, tidak heran meskipun sudah banyak kasus pengendalian perdagangan narkoba dari lapas terungkap, namun hingga saat ini kasus serupa masih saja terjadi.
Baru-baru ini, Satuan Tugas Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan peredaran 120 bungkus ekstasi milik sindikat internasional asal Belanda. Belakangan, terungkap pengiriman barang haram itu dikendalikan dari dalam Lapas Nusakambangan.
(Baca: Napi Kendalikan Perdagangan Narkoba, Dua Pejabat Lapas Nusakambangan Dicopot)
Perkara itu pun berujung pada pencopotan dua pejabat Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Oleh sebab itu, Yasona sangat berharap pada 14.000 pegawai baru hasil CPNS 2017.
Mereka diharapkan menggantikan para pegawai lama yang cenderung bermental korup.
"Kami akan gunakan fresh blood ini. Mereka akan di-training dengan Brimob, kami akan siapkan mentalnya dan juga ada supervisinya," ujar Yasona.
Sementara itu, untuk meminimalisir penyelewengan wewenang dari pegawai lama, Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara.
Sosok yang akan mengisi jabatan Kepala Lapas atau Kepala Satuan Pengamanan Lapas (KPLP), harus melalui asesmen di TNI AU terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.