Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Persepsi Polri dan KPK soal Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 02/08/2017, 07:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut andil dalam tim penyidik Polri untuk mengungkap kasus penyidik KPK Novel Baswedan.

Hingga lebih dari 100 hari, polisi belum juga menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Ia mengakui mulai muncul keraguan masyarakat terhadap kinerja kepolisian dalam mengusut kasus tersebut.

Karena itulah, Polri menggandeng KPK untuk bersama-sama membentuk tim dalam mengusut kasus ini.

"Selama ini juga saya kira tim Polri bekerja. Oke, kalau mungkin dianggap kurang kredibel, saya kira tim dari KPK sangat dipercaya publik," kata Tito, dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2017).

(Baca: Kapolri Akui KPK Lebih Dipercaya Publik dalam Mengusut Kasus Novel)

Bahkan, penyidik Polri akan mengajak KPK saat meminta keterangan Novel di Singapura. Dengan adanya tim gabungan KPK-Polri ini, ia berpendapat, belum diperlukan tim pencari fakta independen yang terdiri dari unsur masyarakat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, level pimpinan antara Polri dan KPK sudah ada pembahasan soal tim gabungan itu. Tim itu nantinya akan melakukan penyidikan bersama-sama secara sesuai wilayah kerjanya.

"Apa yang dilakukan penyidik Polri, KPK bisa melihat, bisa mengonfirmasikan, bisa merekonstruksi kalau dianggap perlu itu hal-hal berkaitan proses penyidikan dari pelaporan Novel," kata Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, keterlibatan KPK dalam tim itu untuk mendalami apa yang dilakukan penyidik kepolisian. Polri juga memberi ruang seluas-luasnya untuk KPK masuk.

Penyidik kasus Novel tetap dari Polri. Hal tersebut disebabkan KPK tidak bisa masuk ke ranah penyidikan pidana umum.

Namun, kata Rikwanto, KPK punya kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membangun sebuah kasus.

Rikwanto mencontohkan empat saksi yang pernah diperiksa di Polda Metro Jaya karena dicurigai pelaku penyiraman. Setelah dicek, ternyata alibinya kuat dan dilepaskan.

Polri, kata dia, juga menginformasikan ke pihak KPK soal pemeriksaan orang-orang yang dicurigai itu beserta sejumlah alibinya.

"Jadi biar tidak ada lagi keraguan seolah ada yang ditutup-tutupi, atau direkayasa, atau ada yang sengaja dihambat atau sengaja ogah-ogahan," kata Rikwanto.

(Baca juga: Polri Masih Kesulitan Minta Keterangan Novel Baswedan di Singapura)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com