Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI Berharap Jokowi Lanjutkan Tradisi Zikir di Istana

Kompas.com - 01/08/2017, 21:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengundang para ulama untuk berzikir di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Ma'ruf mengatakan, ini adalah pertama kalinya acara zikir bisa digelar di Istana. 

Ia berharap, Jokowi bisa melanjutkan tradisi ini setiap tahunnya.

"Mudah-mudahan dapat terus dilakukan di setiap bulan Agustus memperingati kemerdekaan 17 Agustus," kata Ma'ruf Amin.

Zikir kali ini digelar dengan tema 'Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan'.

Sekitar seribu ulama dari berbagai daerah di Indonesia hadir dengan menggunakan pakaian muslim serba putih.

Baca: "Baru Kali Ini Ada Acara Zikir di Istana"

Ma'ruf mengatakan, kemerdekaan Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari agama Islam.

Bahkan, kata dia, para pendiri bangsa mengatakan, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan ini adalah atas berkat rahmat Allah SWT.

"Karena itu malam ini kita mengetuk pintu langit untuk memohon berkah dan rahmat Allah SWT, agar negara ini, agar umat bangsa Indonesia, menjadi sejahatera aman dan damai," ujar Ma'ruf.

Sementara, Presiden Jokowi, yang mengenakan peci, kemeja putih, dan sarung, mengajak para ulama untuk mensyukuri nikmat kebinekaan yang sudah diberikan Allah SWT kepada Indonesia.

Menurut Jokowi, banyak pemimpin negara lain kagum dengan kebinekaan Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Baca: Zikir di Istana, Jokowi Ajak Para Ulama Syukuri Nikmat Kebinekaan

 

"Mereka kagum karena tahu nikmat hidup dalam toleransi dan kedamaian. Oleh karena itu, kita wajib syukuri nikmat Allah dengan bekerja keras, bersyukur, berdoa dan berzikir," kata Jokowi.

Dalam acara ini, Jokowi didampingi antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kompas TV Ketua MUI: Presiden Kaji Sekolah 8 Jam Senin-Jumat

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com