JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengatakan, pihaknya masih menunggu penjelasan kepolisian terkait hasil pertemuan antara Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Usai pertemuan, Tito mengatakan akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"Detilnya belum disampaikan, kami juga belum mengetahui (poin dari pertemuan)," kata Laode usai menghadiri diskusi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).
"Kami sih berharap ada tim dari Polda dan Mabes Polri untuk menjelaskan dulu kepada kami tentang model pembentukan tim itu seperti apa juga tanggung jawab masing-masing. Untuk sementara belum ada keputusan dari KPK, kami ingin mendengarkan lebih dulu penjelasan lebih rinci dari Mabes maupun dari Polri," sambung dia.
(Baca: Pertemuan Jokowi-Kapolri dan Titik Terang Kasus Novel Baswedan...)
Menurut Laode, pada pertemuan pimpinan KPK dengan Kapolri yang terakhir kali beberapa waktu lalu sempat dibahas bahwa informasi terbaru akan disampaikan setiap dua minggu.
"Kalau saya tidak salah, Pak Kapolri mengatakan nanti tim Polda yang mencari itu akan memberikan update kepada KPK setiap 2 mingguan dan dari KPK menilai update itu," kata Laode.
Oleh karena itu, lanjut Laode, pihaknya menunggu penjelasan dari yang dimaksud Kapolri bahwa akan menggandeng KPK dalam kasus ini.
Apakah nantinya sama dengan seperti pertemuan terakhir kalinya atau justru berbeda, maka hal itu yang masih ditunggu KPK. Sebab di sisi lain, tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KPK hanya khusus terkait tindak pidana korupsi.
"Saya tidak tahu apakah dengan yang sekarang itu akan sama seperti itu, tapi waktu itu kata teman-teman di Polda terkendala lebaran, tapi sekarang habis itu tidak ada lagi," kata Laode.