JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menegaskan, tidak ada pembahasan soal koalisi dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, pekan lalu.
"Tetapi yang dibahas itu soal bagaimana kita melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik, lebih tepat, dan lebih seusai peraturan perundang-undangan yang ada," kata Agus, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Meski demikian, Agus mengatakan, tidak tertutup kemungkinan terjalin koalisi dengan Gerindra.
Baca: SBY Dianggap Mustahil Gandeng Prabowo dalam Koalisi untuk Pilpres
Hal itu mengingat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sesuai Undang-Undang Pemilu, yaitu 20 persen dari perolehan kursi di DPR atau 25 persen perolehan suara nasional.
"Pada saat pertemuan itu tidak dibicarakan pasangan capres-cawapres 2019. Namun memang di dalam UU Pemilu, presidential threshold kan 20 persen, bisa saja dimungkinkan kami menuju ke arah sana (koalisi)," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
Sementara itu, mengenai figur-figur baru di kedua partai, Agus juga menegaskan tidak ada pembahasan soal itu dalam pertemuan SBY dan Prabowo.
"Bisa saya sampaikan tidak ada pembahasan masalah capres dan cawapres pada saat pertemuan antara Pak SBY dan Pak Prabowo," kata dia.
"Pembahasan capres dan cawapres itu mungkin dalam pertemuan sebelum-sebelumnya barangkali juga ada," kata Agus.
Yang pasti, kata dia, sesuai hasil Rakornas di Lombok, Demokrat akan mengusung capres atau cawapres pada Pemilu 2019.