Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono: Menyebar 'Hoax' Bukan Kebebasan Berpendapat

Kompas.com - 29/07/2017, 22:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan, menyebar hoax atau berita bohong bukan merupakan kebebasan berpendapat.

Ia meminta agar kebebasan dalam demokrasi tidak kebablasan.

"Menyebar hoax bukan kebebasan berpendapat. Dan ingat, hate speech is not free speech. Harus bisa dibedakan," kata Agus dalam acara "Malam Budaya Manusia Bintang 2017" di Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2017) malam.

Agus merasa pernah menjadi korban finah dan hoax. Pada era sekarang ini, lanjut Agus, bermodalkan media sosial, seseorang bisa menyebarkan hoax dan fitnah.

(baca: Agus Yudhoyono Minta Anies-Sandi Upayakan Rekonsiliasi Warga DKI)

Dampaknya, seseorang atau suatu kelompok yang terkena hoax atau fitnah bisa hancur reputasi dan martabatnya.

"Bukankah sejak kecil kita diajarkan fitnah lebih keji dari pembunuhan," ujar putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Agus mengatakan, harus disyukuri sejak reformasi pada 1998, Indonesia menikmati kebebasan berpendapat, berkumpul dan berkelompok.

(baca: Partai Demokrat Belum Pasti Ajukan Agus Yudhoyono untuk Pilpres 2019)

Namun, kata Agus, kebebasan tersebut hendaklah yang bertanggung jawab, beradab, menggunakan hati nurani dan akal sehat.

"Bebas bukan berarti bablas dan tanpa batas," ujar Agus.

Tidak boleh atas nama kebebasan, kemudian semena-mena dan menghancurkan kebebasan orang lain.

Namun, masalah hoax dan fitnah diakuinya bagian dari konsekuensi dan realitas kehidupan politik Indonesia sekarang.

Siapapun yang mengambil keputusan masuk ke dunia politik, sambung Agus, harus miliki keberanian untuk menghadapi kenyataan dan konsekuensi tersebut.

"Tapi pertanyaannya, apakah itu demokrasi yang ingin kita tuju. Sebagai sebuah bangsa, tentu tidak, tentu jauh dari itu," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com