MAKASSAR, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para tenaga pengajar dan guru sekolah negeri di Makassar untuk meningkatkan disiplin dan kinerjanya.
Kalla mengatakan, pemerintah telah memberikan tunjangan yang lebih baik terhadap guru.
Oleh sebab itu, guru wajib untuk meningkatkan pengabdiannya.
Hal tersebut disampaikannya saat kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (28/7/2017).
"Guru menerima tunjangan yang lebih baik dengan PNS lainnya. Pemerintah telah memberikan tunjangan yang baik kepada guru. Maka guru harus berikan prestasi yang lebih baik karena sudah diperlakukan dengan baik," ujar Kalla.
"Disiplin guru harus jadi bagian yang sangat penting. Kalau guru tepat waktu murid akan tepat waktu, kalau guru terlambat, bolos, juga akan diikuti oleh murid," kata dia.
Pemerintah, lanjut Kalla, memahami bahwa guru merupakan unsur yang paling fundamental dalam bidang pendidikan.
Tanpa guru yang baik, tidak akan ada murid berprestasi.
Menurut Kalla, pemerintah telah menganggarkan sekitar 20 persen dari total APBN atau sekitar Rp 400 triliun untuk sektor pendidikan.
Alokasi tersebut lebih besar jika dibandingkan sektor pertahanan dan keamanan.
"Secara umum, kami punya anggaran yang cukup. Maka sewajarnya pendidik, dan guru, memiliki peningkatan pengabdiannya," kata politisi senior Partai Golkar itu.
"Sekarang kesejahteraan sudah membaik. Maka guru harus fokus. Guru harus datang lebih dulu daripada muridnya," ujar dia.
Seusai memberikan pengarahan, Kalla juga meresmikan "JK e-Panrita Center".
Salah satu fasilitas Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan itu berfungsi sebagai pusat kontrol fitur-fitur pendidikan berbasis teknologi.
Dari ruang tersebut, Kepala Dinas Pendidikan bisa mengontrol posisi seluruh guru di Sulawesi Selatan dengan menggunakan aplikasi GPS yang terhubung dengan ponsel pribadinya.
Di dalam ruang itu juga terdapat monitor CCTV yang memantau ruang sekolah negeri di Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Kalla didampingi oleh Mufidah Kalla, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo.