Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir yang Antar Uang E-KTP Mengaku Tidak Kenal Setya Novanto

Kompas.com - 25/07/2017, 16:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Staf Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Yosef Sumartono menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP), Selasa (25/7/2017).

Ia diperiksa untuk tersangka Setya Novanto.

Dalam persidangan terhadap dua terdakwa mantan pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri, Irman dan Sugiharto, Yosep merupakan salah satu kurir yang digunakan para terdakwa untuk mengambil uang dari para pengusaha.

Seusai menjalani pemeriksaan, Yosef mengaku ditanya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi seputar hubungannya dengan Novanto.

Baca: Jadi Tersangka KPK, Setya Novanto Masih Belum Niat Ajukan Praperadilan

Yosef mengatakan, ia tidak mengenal Novanto.

"Saya juga enggak tahu, saya enggak ada hubungannya sama Setnov," kata Yosef, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Menurut Yosef, dia baru mengenal Novanto setelah ada pemeriksaan kasus e-KTP.

"Setahu saya setelah diperiksa dia Ketua DPR, itu aja. Dulu enggak tahu," ujar Yosef.

Dia juga mengaku tidak tahu apakah ada aliran dana proyek e-KTP untuk Setya Novanto.

Sebelumnya, dalam persidangan diungkap bahwa Yosef menyerahkan sebagian uang dari pengusaha kepada anggota DPR.

Salah satunya diakui oleh Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudiharjo.

PT Quadra merupakan salah satu anggota konsorsium pelaksana proyek e-KTP.

Dalam persidangan, Anang mengaku pernah memberikan uang 200.000 dollar AS kepada terdakwa Sugiharto.

Menurut Anang, uang diserahkan melalui Yosef.

Saat dikonfirmasi, Sugiharto mengatakan, uang yang diambil oleh Yosef tersebut akan diberikan kepaada anggota DPR, Miryam S Haryani.

Uang tersebut melengkapi jumlah total yang akan diberikan kepada Miryam, yakni sebesar Rp 500.000 dollar AS.

Kompas TV KPK Dalami Keterlibatan Setnov di Kasus E-KTP

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com