JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Pemerintah Indonesia mengutuk penutupan akses menuju Masjid Al Aqsa dan sejumlah kekerasan yang dilakukan Israel.
Menurut Lukman, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan sikap resminya. Indonesia pun meminta Persatuan Bangsa-Bangsa untuk segera melakukan tindakan.
"Intinya, Pemerintah Indonesia meminta PBB, khususnya Dewan Keamanan untuk segera bersidang," kata Lukman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (24/7/2017).
Tak hanya mendesak Dewan Keamanan PBB, menurut Lukman, Indonesia juga mengajak negara-negara yang terhimpun dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk secepat mungkin mengadakan sidang dan mengambil tindakan.
"Sehingga dalam sidang itu bisa disepakati bersama sikap yang bisa dilakukan atas peristiwa yang terjadi di Masjidil Aqsa itu," ucap Lukman.
(Baca: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa)
Penutupan dan pengamanan ekstra ketat diberlakukan setelah aksi penembakan yang menewaskan dua polisi Israel oleh tiga orang yang diduga keturunan Arab di dekat komplek Masjid Al-Aqsa, Jumat (14/7/2017).
Ketiga pelaku serangan akhirnya ditembak mati di pekarangan masjid tersebut. Selanjutnya, pihak berwenang Israel mengambil keputusan untuk menutup kompleks Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat.
Tindakan itu adalah adalah yang pertama kalinya umat Islam dihalangi menunaikan shalat Jumat di masjid itu sejak 1969. Hal itulah yang memicu kemarahan dari umat Islam di Palestina.
Kemarahan dan protes memuncak dengan ditangkapnya Mufti Agung Masjid setempat, Muhammad Ahmad Hussein. Setelah adanya demonstrasi massa dan protes oleh otoritas agama Islam, akhirnya tempat tersebut dibuka kembali secara bertahap.