JAKARTA, KOMPAS.com - Istri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Rina Emilda, mengikuti aksi peringatan 100 hari penyerangan suaminya.
Pada aksi yang digelar di depan gedung KPK bersama pimpinan dan pegawai KPK, Kamis (20/7/2017), Rina menyampaikan tiga hal.
Pertama, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan KPK, yang sudah membantu biaya pengobatan suaminya selama perawatan di Singapura.
"Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu mengirimkan doa kepada kami, kepada suami saya, untuk kesembuhannya," kata Rina, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis.
Kedua, Rina mengingatkan, ada perintah Presiden Jokowi yang belum dilaksanakan, yaitu untuk mengungkap tuntas pelaku penyerangan suaminya, Novel Baswedan.
Ketiga, dia meminta Presiden mendukung dan memberikan perhatian dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap kasus penyerangan suaminya. Dengan demikian, Novel dapat bekerja sebaik-baiknya.
"Harapan keluarga pelakunya terungkap dengan segera," ujar Rina.
(Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Dukung TGPF Ungkap Kasus Novel Baswedan)
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia.
Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.
Pelaku penyerangan Novel hingga kini belum terungkap. Namun, Novel pernah buka suara mengenai kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel mengatakan bahwa serangan itu terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya.
Novel menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.
(Baca: Novel Baswedan Ungkap Ada Jenderal Polisi Terlibat Teror Terhadapnya)
Sejak awal Juli 2017, Kepolisian RI dan KPK bekerja sama dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tim yang sudah dibentuk secara internal oleh KPK akan menempel tim penyelidik Polri. Perkembangan terakhir pada kasus Novel, kata Tito, polisi sudah membuat tiga sketsa wajah terduga penyerang Novel.
Sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan para saksi yang mengaku melihat terduga pelaku sebelum menyiram air keras ke wajah Novel.
(Baca: 100 Hari Penyerangan Novel, Polisi Selesaikan 3 Sketsa Wajah Terduga Pelaku)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.