JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengatakan, lembaganya kini berbeda dengan yang dahulu. Saat ini, MK lebih "sensual".
"Saya istilahkan MK itu sekarang menjadi lembaga yang sangat apa ya, sangat menarik, sensual begitu," ujar Arief dalam acara halal bihalal di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).
Istilah demikian tak berlebihan. Sebab, sesuatu yang sensual identik dengan perhatian orang banyak.
Demikian pula MK. Arief mengatakan, belakangan sampai muncul sebuah opini, "apa-apa sekarang ujung-ujungnya ke MK". Maka tidak heran perhatian masyarakat ke MK menjadi semakin tinggi.
"Misalnya baru kemarin pemerintah mengeluarkan perppu, (lalu digugat) ke sini. Nanti sebentar lagi ada voting UU Pemilu, juga kayaknya ke sini. Jadi MK itu kini lembaga yang sangat seksi, semua perhatian ke MK," ujar dia.
(Baca juga: HTI Ajukan Gugatan "Judicial Review" Perppu Ormas ke MK)
Tingginya perhatian masyarakat ke MK, menurut Arief, menuntut MK untuk tampil prima pula.
Arief mengatakan, pihaknya terus menerus membenahi internal. Beberapa pembenahan internal yang dilaksanakan, antara lain restrukturisasi lembaga, percepatan pengeluaran keputusan, sistem antikorupsi serta transparansi.
Hasilnya cukup signifikan. Dalam hal percepatan pengegluaran keputusan misalnya, dari rata-rata 10 bulan dalam setiap pengambilan keputusan MK sebelumnya, kini satu putusan MK dikeluarkan rata-rata hanya 5,2 bulan.
"Insya Allah kami sebenarnya sudah melangkah ke perbaikan- perbaikan," ujar Arief.