JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional di Provinsi Papua Barat, Rabu (19/7/2017).
Jokowi mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan besar yang harus dilakukan di provinsi tersebut.
"Tantangan yang dihadapi Provinsi Papua Barat yakni bagaimana membuka keterisolasian, membuka lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, pembangunan yang lebih merata," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Jokowi juga mengingatkan bahwa indeks pembangunan manusia di Papua Barat adalah kedua yang paling rendah di Indonesia.
"Inilah pekerjaan besar yang harus kita lakukan untuk memberikan peningkatan kesejahteraan pada rakyat di provinsi Papua Barat," kata dia.
Jokowi mengatakan, dalam 2,5 tahun terakhir pemerintah sudah fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan konektivitas, menyambung Papua Barat dengan daerah lain di Indonesia.
(Baca juga: Naik Trail di Papua, Apa yang Ingin Disampaikan Jokowi?)
Pemerintah menyadari konektivitas sangat diperlukan bagi Papua Barat, bukan sekedar untuk membuka daerah terisolasi tetapi juga untuk menekan biaya logistik, serta meningkatkan daya saing produk lokal yang ada.
Untuk itu, Jokowi meminta dilakukan percepatan pembangunan pelabuhan di sejumlah daerah seperti Sorong, Bintuli, maupun Kaimana. Pengembangan dermaga penyeberangan serta bandara juga harus diperhatikan.
"Saya juga minta diperhatikan percepatan pembangunan ruas jalan strategis yang menghubungkan antarpusat pengembangan ekonomi," ucap Jokowi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.