JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, ulama tidak hanya bertanggung jawab untuk menjaga umatnya.
Ulama juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga bangsa dan negara.
"Ulama punya tanggung jawab menjaga umat bagaimana menjaga bangsa dan negara ini dari upaya melemahkan menceraiberaikan," kata Ma'ruf dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia, di Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Hadir dalam acara ini Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Ketua Umum PBNU Said Aqil, dan sekitar 700 alim ulama dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ma'ruf Amin mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini ada kelompok yang hendak melemahkan bangsa dan negara.
Selain itu, muncul juga kelompok-kelompok intoleran yang merusak persatuan antar masyakarat.
"Jangan kan dengan agama lain, dengan sesama agama saja tapi beda pendapat mereka tidak terima. Yang tidak sepaham dianggap sesat, kafir. Kelompok seperti ini yang dapat menimbulkan ketisaksbalian dan ketidakutuhan negara," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, masyarakat Indonesia harus bersyukur memiliki Bung Karno sebagai proklamator yang telah melahirkan Pancasila sebagai dasar negara.
Masyarakat harus bersyukur pula ulama pada era kemerdekaan bisa menerima nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Padahal, awalnya sila pertama Pancasila secara spesifik mengatur mengenai ajaran Islam.
Namun, para ulama tidak mempermasalahkan ketika bunyi sila pertama itu diganti untuk mengakomodasi agama lainnya.
"Dengan sukarela para ulama menghilangkan usulan itu, demi NKRI," kata dia.