JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengimbau agar semua pihak mengedepankan kepentingan bersama dalam pembahasam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu.
Hal itu disampaikan Zulkifli menanggapi buntunya pembahasan RUU Pemilu pada isu presidential threshold.
"Saya harap musyawarah mufakat, kita ini, wong pemilu untuk kita sendiri masa menang-menangan. Kan Pancasila ajarkan gotong royong, kebersamaan, bukan menang-menangan," ujar Zulkifli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/5/2017).
Menurut dia, jika yang dikedepankan adalah prinsip "menang-menangan", maka partai lainnya akan tersingkir.
Padahal, dalam prinsip perwakilan politik harus mengakomodasi semua golongan.
Baca: Gerindra Sebut Argumen Pemerintah soal "Presidential Threshold" Keliru
Pemerintah masih bersikeras pada opsi 20 atau 25 persen.
Sedangkan Partai Demokrat bertahan pada 0 persen. Sementara itu, partai-partai yang awalnya mengusulkan 0 persen membuka opsi jalan tengah yakni 10-15 persen.
Zulkifli menambahkan, jika tak juga mencapai musyawarah mufakat, maka untuk menghindari kebuntuan, opsi voting bisa dilakukan sebagai penyelesaian.
"Jadi bukan menang-menangan. Walaupun kecil masih ada perwakilan jadi bukan saling menghabisi semangatnya. Kalau semangatnya menghabisi pasti deadlock," kata Zukifli.