JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah perbatasan telah selesai.
Selanjutnya, pemerintah fokus pada penyediaan aspek lainnya sehingga infrastruktur yang dibangun benar-benar dapat menunjang masyarakat.
"Sekarang, tahun ini memastikan supaya daerah ada manfaatnya. Sektor sosial terutama," ujar Tjahjo, di sela acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).
Tjahjo menyebutkan, sejumlah prasarana yang telah disiapkan.
Prasarana itu misalnya, terkait pertahanan, di Kupang sudah tersedia pesawat militer.
Selanjutnya, pemerintah akan membangun aspek penunjang lainnya.
Baca: Penyerapan Anggaran untuk Realisasi Pembangunan Daerah Perbatasan Belum Maksimal
"Peralatannya, misalnya pesawat satu skuadron sukhoi sudah ada di Kupang. Sekarang bagaimana asramanya, dan semuanya," kata dia.
Di wilayah daerah perbatasan lainnya, lanjut dia, sudah dibangun puskesmas.
Ke depan akan dibangun rumah sakit daerah. Selain itu, penyediaan tenaga medis.
"Misalnya, 187 kecamatan sudah ada puskesmasnya tapi belum ada dokternya. Dari 187 kecamatan itu meliputi beberapa kabupaten, minimal harus ada Rumah Sakit rujukannya," kata Tjahjo.
Politisi PDI-P tersebut berharap seluruh tahapan pembangunan selesai pada akhir tahun 2018.
Baca: Saat Prajurit TNI Berperang Melawan Kebodohan di Daerah Perbatasan...
"Tinggal bagaimana manfaat untuk daerah agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembangunan wilayah perbatasan tidak boleh hanya sebatas bangunan fisik berupa pos-pos perbatasan.
Pemerintah juga harus mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan sehingga tidak kalah dengan negara tetangga.
"Bagaimana kita tidak hanya membangun gerbangnya, tapi kesejahteraan masyarakatnya secara keseluruhan. Itu yang paling penting," kata Kalla.