Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pekerjaan Jokowi Berat, Menyelamatkan Dunia dari Perubahan Iklim"

Kompas.com - 06/07/2017, 14:06 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman, pada 7-8 Juli mendatang.

Peneliti dari Transformasi untuk Keadilan Indonesia (TuK), Jalal, mengatakan, forum tersebut harus digunakan oleh Presiden Jokowi untuk menegaskan sikap para pemimpin negara G20, termasuk Indonesia, terhadap pertanggungjawaban korporasi terkait pembangunan yang berkelanjutan.

Menurut Jalal, masih banyak korporasi atau perusahaan yang tidak membuat laporan mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ditimbulkan.

Sementara, laporan tersebut penting untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs).

Baca: Inilah Wajah Sebenarnya dari Perubahan Iklim

"Pemerintah harus tegas pada korporasi untuk menyelamatkan Indonesia. Masih banyak perusahaan tidak melaporkan dampak ekonomi sosial dan lingkungan. Hanya beberapa ribu perusahaan saja di dunia yang melalukan itu," ujar Jalal, dalam sebuah diskusi bertajuk 'Sikap Masyarakat Sipil Jelang KTT G20' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2017).

Jalal mengatakan, sebagai salah satu pimpinan negara anggota G20, Presiden Jokowi memiliki tugas untuk memastikan dunia mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.

Isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, lanjut Jalal, harus menjadi perhatian pemerintah melalui pengawasan yang ketat terhadap korporasi.

Selama ini, kegiatan korporasi besar menjadi faktor terbesar kerusakan lingkungan.

Selain itu, pemerintah juga harus berani memberikan sanksi terhadap korporasi yang tidak mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.

"Negara G20 harus lebih tegas terhadap perusahaan. Pemerintah harus berani memberikan disentif atau sanksi terhadap perusahaan yang tidak mengarah pada keberlanjutan," kata Jalal.

"Pekerjaan Jokowi berat, kalau serius untuk menyelamatkan dunia dari perubahan iklim," ujar dia.

Kompas TV Trump Tarik AS dari Kesepakatan Paris Soal Perubahan Iklim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com