JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, hingga saat ini polisi masih mrncari pelaku yang memasang bendera ISIS di depan Polsek Kebayoran Lama. Salah satu cara mengidentifikasi pelaku yakni dengan melihat rekaman CCTV.
"Kita sedang cek, nanti kemungkinan besar ada beberapa titik CCTV yang ada di dekat-dekat situ, tentu akan menjadi bahan penyelidikan rekan-rekan para penyidik," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Sementara itu, polisi masih mencari keterkaitan pemasangan bendera ISIS itu dengan penusukan anggota Polri di masjid Falatehan. Menurut Setyo, bisa saja pelakunya juga simpatisan ISIS yang berdiri sendiri seperti Mulyadi, pelaku penusukan.
"Kalau kita mempunyai bukti-bukti ada hubungan dengan kelompok lain, tentunya kita akan berani menyatakan kalau itu ada kaitanya. Tetapi kalau tidak ada, kita tidak tidak bisa menyatakan itu," kata Setyo.
(Baca: Ditjen Imigrasi: 83 WNI Masuk DPO ISIS, 18 Orang Lainnya DPO Terorisme)
Bendera tersebut diketahui pertama kali terpasang di depan Polsek Kebayoran Lama oleh Bripka Billy pada Selasa (4/7/2017) pukul 05.30 WIB. Ia mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan.
Lantaran merasa curiga, Billy langsung mengecek motor tersebut. Namun, motor itu langsung pergi dan didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.
Dari peristiwa tersebut diamankan barang bukti bendera warna hitam berukuran kurang lebih 100 sentimeter x 50 sentimeter bertuliskan huruf Arab "Lailahaillallah" dan sebuah botol plastik air mineral berukuran satu liter yang berisikan kertas karton kuning dengan pesan ancaman.