JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani menilai, momen Idul Fitri tepat untuk dijadikan perenungan kembali akan fitrah bangsa Indonesia.
Hal itu berguna untuk menghilangkan ketegangan akibat perbedaan dalam hal apapun, termasuk afiliasi politik.
Menurut dia, fitrah berarti sesuatu yang otentik dan genuine. Ia mengatakan, otentisitas dari bangsa Indonesia ialah kemajemukannya.
Sehingga, jika dikontekstualisasikan dengan Idul Fitri kali ini, masyarakat Indonesia yang sempat bermusuhan pada Pilkada DKI Jakarta sebelumnya, harus kembali pada fitrahnya yang majemuk.
"Karena itu kalau semangat Idul Fitri ini kita gunakan untuk mendorong banyak orang, untuk kembali kepada yang fitrah, maka fitrah Republik Indonesia adalah plural. Fakta Republik Indonesja adalah majemuk," kata Ismail dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Senin (3/7/2017) malam.
Ia menambahkan, semestinya ibadah puasa selama bulan Ramadhan juga bisa menguatkan kesadaran akan kemajemukan di Indonesia.
"Karena itu salah satu nilai guna puasa dan Idul Fitri dari umat Muslim, saya kira adalah bagaimana kembali mengokohkan kemajemukan itu," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.