JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Komisi II DPR periode 2009-2014, Yasonna Laoly, memenuhi panggilan pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Yasonna yang kini menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia diperiksa penyidik KPK dari pukul 11.00 WIB hingga 15.00 WIB, Senin (3/7/2017).
Usai pemeriksaan, Yasonna mengaku tidak banyak pertanyaan yang diberikan oleh penyidik KPK. Dia juga tidak memberi penjelasan kepada wartawan saat ditanya aliran dana sebesar 84.000 dollar AS, yang disebut dalam dakwaan mengalir ke dirinya.
"Pokoknya saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik. Titik," kata Yasonna. "Biarlah penyidik," ujar dia.
"Oh, enggak. Enggak cerita itu (diminta mengembalikan)," ucap Yasonna.
Dalam dakwaan terhadap terdakwa dua mantan pejabat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto, Yasonna disebut menerima 84.000 dollar AS dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.
Pemberian uang kepada Yasonna, dalam dakwaan disebutkan, dilakukan melalui anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani.
Yasonna hanya disebut sebagai pihak yang menerima aliran dana senilai Rp 1,1 miliar tersebut.
Sebelumnya, Yasonna membantah menerima aliran uang dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Dia merasa namanya dicatut dalam proyek e-KTP.
(Baca juga: Disebut Terima Uang E-KTP, Yasonna Merasa Namanya Dicatut)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.