Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terorisme Makin Marak, Politisi PDI-P Dorong RUU Terorisme Segera Rampung

Kompas.com - 03/07/2017, 08:23 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira mendorong agar revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme segera dirampungkan. Hal itu menyusul semakin maraknya tindakan teror yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kasus-kasus tindakan teror akhir-akhi ini semakin nekad dan mengarah pada aparat negara, seperti polisi," kata Andreas melalui keterangan tertulis, Minggu (2/7/2017).

"Kegentingan ini mengharuskan RUU Terorisme segera dirampungkan untuk memberikan tools bagi aparat negara melawan terorisme," sambung Ketua DPP PDI-P itu.

Serangan-serangan tersebut, kata Andreas, menunjukkan adanya upaya atau perlawanan serius dari para terduga teroris untuk melemahkan mental dan kerja aparat dalam mengamankan negara.

(Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri)

Terlebih, teror juga kerap terjadi pada momentum-momentum penting, seperti jelang bulan Ramadhan dan kunjungan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama ke Jakarta.

"Ini merupakan modus terorisme yang serius," ucap Anggota Komisi I DPR RI itu.

Menurutnya, aparat keamanan kini harus dibekali tools atau peralatan kelengkapan yang lebih baik, baik dari segi fisik maupun kelengkapan peraturan perundangan yang memungkinkan mereka untuk secara total memberantas terorisme.

Tak hanya bagi aparat keamanan namun juga bagi intelijen dan seluruh stake holder yang terkait.

"Pemberantasan terorisme tidak bisa dilakukan secara parsial dengan hanya melibatkan polisi saja. Tetapi harus menggunakan total approach, di mana semua stake holder negara atas nama negara di bawah payung UU Anti Terorisme berperang melawan terorisme," kata Andreas.

(Baca: Terpengaruh Situs Radikal, Penusuk Polisi Diduga Simpatisan ISIS)

Sedikitnya terjadi dua kali teror terjadi terhadap aparat kepolisian dalam beberapa waktu terakhir. Kejadian pertama terjadi di Markas Polda Sumatera Utara. Terduga teroris saat itu menyerang polisi yang tengah berjaga. Dalam kasus penyerangan ini, Ipda Anumerta Martua Sigalingging yang sedang berjaga di pos gugur.

Teror lainnya terjadi Jumat (30/6/2017) di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Saat itu, dua anggota polisi yang baru saja selesai menunaikan ibadah shalat Isya ditusuk oleh seorang pria. Masjid tersebut hanya berjarak 200 meter dari Markas Besar Kepolisian RI.

Anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar menjadi korban penusukan dalam kejadian tersebut.

Kompas TV 2 Polisi Korban Penikaman Dipindahkan ke RS Polri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com