Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Skenario jika Macet Parah di Tol Cikarang Utama Saat Arus Balik

Kompas.com - 30/06/2017, 17:54 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo memprediksi puncak arus balik masa Lebaran 2017 terjadi pada Jumat (30/6/2017) dan Sabtu (1/7/2017).

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, terutama di gerbang tol Cikarang Utama, Kemenhub, Jasa Marga dan Korlantas telah menyiapkan tiga skenario.

"Ada tiga skenario yang disiapkan bersama Jasa Marga dan Korlantas untuk mengantisipasi kepadatan pada arus balik," ujar Sugihardjo saat ditemui di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2017, Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2017).

Sugihardjo menuturkan, skenario pertama yang sudah dilakukan saat ini adalah membuka gardu gerbang tol Cikarang Utama sebanyak 31 gardu.

Sebelum terjadi kepadatan, pihak Jasa Marga membuka 24 gardu tol. Namun, karena situasi mulai padat, maka diputuskan untuk membuka tujuh gerbang tambahan.

"Lebaran tahun lalu dibuka maksimum 24 gardu. Nah, sekarang dibuat rekayasa dengan gardu satelit, nah ini sudah maksimum," tuturnya.

Jika masih terjadi antrean kendaraan, lanjut Sugihardjo, akan diberlakukan skenario kedua, yakni pengalihan arus ke pintu keluar tol terdekat.

Skenario ketiga atau pemberlakuan contra flow akan diterapkan setelah gerbang tol Cikarang Utama jika pengalihan arus tidak mampu mengatasi kepadatan kendaraaan.

"Kalau masih macet juga, maka kami berlakukan contra flow setelah gerbang tol Cikarang Utama. Tapi saat ini masih skenario pertama," kata Sugihardjo.

Selain itu, menurut Sugihardjo, penggratisan pintu tol Cikarang Utama menjadi opsi terakhir dan akan diberlakukan ketiga skenario tersebut tidak mampu mengatasi kemacetan parah yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com