Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Bikin Kesal Pengunjung Pusat Primata Schmutzer

Kompas.com - 29/06/2017, 16:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan menyoraki Paspampres dan belasan petugas keamanan yang menghalangi pintu masuk Pusat Primata Schmutzer, Kamis (29/6/2017).

"Wuuuu... Buka! Buka! Buka!" sorak mereka di depan gerbang masuk.

Pusat Primata Schmutzer yang awalnya dipadati pengunjung, mendadak ditutup karena Presiden Joko Widodo yang datang ke Ragunan, masuk ke dalam areal itu.

Baca: Saat Jokowi Beri Makan Gorila...

Mereka yang sudah berada di dalam sebelum Presiden Jokowi, diperkenanakan tetap di dalam. Namun, antrean masuk selanjutnya ditahan, sehingga pengunjung tak bisa masuk.

Pengunjung kecewa karena mereka menunggu lama, sekitar 30 menit. Namun Paspampres tak juga membuka pintu masuk, hingga mobil Jokowi keluar dari halaman Pusat Primata Schmutzer.

Atik, seorang warga Jakarta, "ngedumel" kesal karena sudah terlanjur membeli tiket masuk Pusat Primata Schmutzer.

"Yeee gue udah beli tujuh tiket kagak bisa masuk, gimana sih nih," kata Atik menggandeng anak-anaknya meninggalkan antrean masuk.

Harga tiket masuk Pusat Primata Schmutzer sebesar Rp 7.500 per orang.

Biaya ini terpisah dari harga masuk dan parkir Taman Margasatwa Ragunan.

Langkah Atik disusul sebagian besar pengunjung yang mengantre di pintu masuk. Mereka menunggu sejak cuaca terik, hingga berubah menjadi mendung sore tadi.

Baca: Ketika Pengunjung Ragunan Soraki Pengawal Jokowi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com