Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Teroris Gunakan Segala Senjata untuk Menyerang Polisi

Kompas.com - 26/06/2017, 14:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme dari Univesitas Malikussaleh, Aceh, Al Chaidar, mengatakan, kelompok teroris sekarang menggunakan segala senjata untuk melakukan penyerangan targetnya.

Hal ini menanggapi kasus penyerangan terhadap polisi di pos jaga Markas Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017) subuh.

Dua terduga teroris menyerang polisi memakai pisau.

Al Chaidar mengatakan, teroris kemungkinan kesulitan mendapatkan bahan peledak sehingga menggunakan segala senjata untuk menyerang targetnya.

(baca: Polisi yang Diserang Terduga Teroris di Polda Sumut Tinggalkan 9 Anak)

Target para teroris di Indonesia, lanjut dia, adalah aparat kepolisian. Sehingga dengan segala senjata tadi, teroris dapat terus melancarkan aksi meski tidak punya senjata api atau bahan peledak.

"Memang iya (dengan segala senjata). Artinya memang kesulitan (dapat peledak), tapi bagi mereka teror itu harus simultan, enggak boleh berhenti," kata Al Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2017).

Ia mengatakan, teroris asal Filipina Abu Abdullah sekitar setahun lalu pernah mengimbau seruan semacam itu kepada pengikutnya.

(baca: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Penyerangan Markas Polda Sumut)

Agar menggunakan senjata seperti pisau dapur atau kendaraan seperti mobil dan truk, untuk menyerang targetnya.

"Ini seperti yang terjadi di luar negeri," ujar Al Chaidar.

Polisi di Indonesia, lanjut dia, masih menjadi target teroris salah satunya karena aksi balasan terhadap penangkapan rekan mereka.

(baca: Kapolri: Penyerang Polda Sumut Sel Kelompok JAD)

Ia mengatakan, kelompok itu ingin menunjukan kekuatan mereka agar masih ditakuti.

"Tentara juga mungkin nanti jadi target karena mulai terlibat (soal) Marawi. Apalagi nanti kalau RUU Terorisme soal pelibatan tentara (diputuskan)," ujar Al Chaidar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com